Pertemuan Keamanan ASEAN Dimulai di Hanoi

Dalam pertemuan 4-hari itu, para menteri luar negeri akan membicarakan peningkatan keamanan regional.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara memulai pertemuan keamanan tingkat menteri tahunan di Hanoi hari ini.

Dalam pertemuan 4-hari itu, para Menteri Luar Negeri akan membicarakan peningkatan keamanan regional dan bentuk kerjasama lain di antara ke-10 negara ASEAN, serta negara-negara Asia dan Barat lain.

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung mengucapkan pidato pembukaan di Hanoi, dengan mengatakan ASEAN mempunyai pernanan yang penting dalam pemeliharaan perdamaian di kawasan Asia-Pasifik.

Negara-negara Asia Tenggara juga akan mengadakan berbagai pertemuan bilateral sepanjang pekan ini. Keprihatinan diduga akan diangkat mengenai ketegangan dengan Korea Utara dan anggota ASEAN, Birma. Kedua negara otoriter itu mengirim utusan mereka ke pertemuan tersebut.

Para menteri ASEAN diperkirakan tidak akan mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap Korea Utara mengenai penenggelaman kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 tentara laut Korea Selatan.

Sebelumnya, diberitakan bahwa sebuah rancangan pernyataan yang disiapkan untuk forum keamanan ASEAN itu mengungkapkan “keprihatinan mendalam” atas penenggelaman kapal perang Korea Selatan tetapi tidak sampai mengecam Korea Utara.

Rancangan pernyataan yang disusun oleh Vietnam itu, akan diajukan untuk dimintakan persetujuan dalam pertemuan di Hanoi tersebut.

Rancangan pernyataan itu dibocorkan kepada kantor berita, dan isinya mirip dengan pernyataan sebelumnya dari DK PBB, yang mengecam penenggelaman kapal Cheonan Maret lalu, tetapi tidak langsung menuduh Korea Utara sebagai pelakunya. Korea Selatan melobi agar dibuat pernyataan yang lebih keras.

Rancangan itu juga menyerukan agar pemilihan umum di Birma tahun ini bisa dilangsungkan secara bebas, adil dan melibatkan seluruh rakyat.