Perhelatan ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) akan digelar Indonesia dari tanggal 11 hingga 14 Juli 2023, di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Berbicara menjelang perhelatan besar itu, dalam jumpa pers reguler di Jakarta, Jumat (7/7), Retno mengatakan, akan ada 18 pertemuan, termasuk pertemuan ASEAN dengan negara-negara mitra yang turut hadir seperti India, Selandia Baru, Rusia, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS). Pertemuan trilateral antara Ketua ASEAN dengan Norwegia dan Turki juga direncanakan akan berlangsung.
“Sebagai tuan rumah dan Ketua ASEAN, Indonesia akan berusaha maksimal agar dialog dan pembahasan selama berlangsungnya AMM/PMC berlangsung konstruktif. Indonesia siap menjembatani semua perbedaan yang muncul dan kita siap mencoba agar pembahasan dapat menghasilkan kerjasama konkret yang akan dapat dibawa ke KTT ke-43 bulan September nanti. Tentunya, dukungan negara anggota ASEAN dan negara mitra ASEAN sangat diharapkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan kali ini, Retno juga menyampaikan perkembangan seputar isu Myanmar. Menurutnya, sebagai ketua ASEAN, Indonesia terus berupaya melakukan berbagai pendekatan atau kontak untuk mendorong terjadinya dialognya yang inklusif di Myanmar.
Retno mengatakan Indonesia mendorong dialog inklusif nasional antara semua pemangku kepentingan di Myanmar untuk membantu menyelesaikan krisis di sana.
Kontak-kontak awal telah terjadi dan berlanjut, katanya, karena kontak itu sangat penting dalam membangun kepercayaan di antara berbagai pihak, dan membantu mempersempit perbedaan.
Kontak-kontak itu juga merupakan kunci dalam mendorong de-eskalasi kekerasan dan mengehentikan penggunaan kekerasan. Namun, “engagements bukanlah tujuan tetapi sarana untuk mencapai tujuan dialog inklusif untuk mencapai perdamaian yang tahan lama,” catatnya.
Retno mengatakan, sekarang saatnya mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan dialog nasional yang inklusif. “Dialog inklusif adalah satu-satunya jalan ke depan jika menginginkan perdamaian yang bertahan lama di Myanmar. Semua pihak eksternal harus mendorong dialog inklusif di Myanmar,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia, sebagai ketua ASEAN saat ini, telah melakukan 110 keterlibatan “intensif dan inklusif” dengan para pemangku kepentingan secara langsung, secara virtual dan melalui telepon, dalam tujuh bulan terakhir.
Dia sendiri telah melakukan beberapa pertemuan langsung dengan menteri luar negeri Dewan Administrasi Negara, rezim junta militer dan menteri luar negeri Pemerintah Persatuan Nasional, atau pemerintah bayangan.
Retno mengatakan dia menyampaikan pentingnya dialog inklusif selama pertemuan tersebut.
Kantor Utusan Khusus ketua ASEAN untuk Myanmar juga telah melakukan kontak dengan organisasi-organisasi perlawanan etnis, perwakilan partai-partai politik dan organisasi-organisasi masyarakat sipil, dan pihak-pihak lain di Myanmar.
Selain itu, Indonesia juga telah melakukan kontak dengan negara-negara tetangga Myanmar dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Retno mengatakan keterlibatan dengan pihak-pihak utama adalah kunci dalam mengimplementasikan rencana perdamaian lima poin yang diadopsi oleh Asean pada April 2021.
Rencana ini menyerukan dialog di antara semua pihak, penghentian segera kekerasan di Myanmar, penunjukan utusan khusus ASEAN untuk memfasilitasi mediasi, bantuan kemanusiaan dan kunjungan delegasi ASEAN ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
ASEAN yang beranggotakan 10 negara itu dituduh lamban dan tidak efektif dalam menyelesaikan masalah regional, dan yang terbesar adalah masalah Myanmar.
Negara itu dilanda kekacauan sejak Februari 2021, sejak militer menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis melalui kudeta. Kekerasan pasca-kudeta telah menyebabkan ribuan warga sipil terbunuh dan ratusan ribu orang mengungsi.
Retno menekankan bahwa kekerasan di Myanmar perlu dihentikan untuk memungkinkan situasi yang kondusif untuk melakukan dialog yang inklusif.
“Tanpa dialog inklusif, tidak akan ada penyelesaian damai yang diterima semua pihak, dan tidak akan ada perdamaian abadi di Myanmar. Konflik hanya dapat diselesaikan jika pihak yang berkepentingan memiliki semangat dan komitmen yang tulus untuk menciptakan perdamaian,” jelasnya.
Para menteri luar negeri ASEAN, bersama dengan rekan-rekan mereka dari Amerika Serikat, China, Rusia dan mitra utama lainnya, akan berkumpul di Jakarta dari Senin hingga Jumat depan untuk Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan pertemuan-pertemuan terkait. Sekitar 1.165 delegasi dan 493 jurnalis telah mendaftar untuk acara tersebut.
Para menteri luar negeri ASEAN juga akan bertemu dengan mitra mereka dari 11 mitra dialog utama, termasuk China, India, Jepang, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Pertemuan-pertemuan dalam kelompok besar yang melibatkan negara-negara ini juga akan diadakan.[gi/ab]