Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF Dimulai Selasa

Direktur Pengelola IMF Christine Lagarde, bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (tengah) pada rapat tahunan Bank Dunia - IMF di Washington DC yang lalu (foto: dok).

Pertemuan Tahunan Dewan Gubernur Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional siap dilangsungkan mulai hari Selasa (10/10) ini.

Ibukota Washington DC kembali menjadi pusat perhatian dunia pekan ini ketika para pengambil kebijakan di bidang keuangan, menteri dan anggota badan legislatif, eksekutif sektor swasta, organisasi-organisasi madani dan pengamat mengikuti Pertemuan Tahunan Dewan Gubernur Kelompok Bank Dunia (WBG) dan Dana Moneter Internasional (IMF). Termasuk di antaranya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.

Pertemuan ini dibuka hari Selasa (10/10) dengan paparan ‘’World Economic Outlook 2017’’, yang bisa disimak secara langsung di #WEO http://ow.ly/8g5n30fK7k4

Berbagai topik akan menjadi pembahasan bersama selama empat hari ke depan, antara lain upaya meningkatkan angka pertumbuhan, memberantas korupsi, menurunkan tingkat pengangguran, memperkecil kesenjangan ekonomi dan memberdayakan perempuan dan kaum muda.

Lagarde: Pemulihan Ekonomi Mulai Stabil, Meski Belum Selesai

Dalam pidato di Harvard Kennedy School’s Institute of Politics Kamis lalu (5/10), Managing Director IMF Christine Lagarde mengatakan upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan sejak lama kini mulai berjalan stabil, meski belum sepenuhnya selesai.

“Juli lalu IMF memproyeksikan pertumbuhan global tahun 2017 mencapai 3,5% dan tahun 2018 mencapai 3,6%. Selasa ini (10/10) kami akan merilis perkiraan yang telah diperbaharui menjelang rapat tahunan, dan angkanya bisa jadi lebih optimistis lagi. Jika PDB yang menjadi ukuran, hampir 75% bagian dunia mengalami pemulihan... ini berarti lebih banyak lapangan kerja dan perbaikan standar kehidupan warga di banyak tempat di dunia. Tetapi pemulihan ekonomi belum lagi selesai," ungkap Lagarde.

Managing Director IMF, Christine Lagarde (foto: dok).

Lagarde mengatakan tahun lalu angka pertumbuhan per kapita di 47 negara masih negatif dan begitu banyak orang masih belum merasakan manfaat pemulihan eknomi.

Perempuan, Faktor Penting dalam Pemulihan Ekonomi

Salah satu piranti penting untuk mendorong pemulihan ekonomi, memperkecil kesenjangan pendapatan, menurunkan tingkat pengangguran dan memberantas korupsi adalah perempuan. Lagarde secara terang-terangan mengatakan ‘’pemberdayaan perempuan merupakan keputusan ekonomi yang penting.’’

“Pemberdayaan perempuan merupakan keputusan ekonomi yang tepat. Jika jumlah perempuan yang bekerja sama dengan jumlah laki-laki, maka angka GDP di Amerika bisa naik hingga 5%, di India hingga 27% dan di Mesir hingga 34%. Tentu saja setiap negara akan merancang kebijakan sesuai kebutuhannya, tetapi kita tahu bahwa memanfaatkan momentum saat ini akan membuat reformasi seperti ini (pemberdayaan perempuan.red) menjadi lebih terjangkau dan lebih efektif,” tambah Lagarde.

Secara khusus pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF kali ini memberi porsi yang lebih besar pada isu-isu perempuan dan kaum muda. Beberapa topik terkait isu itu antara lain : kebijakan untuk mendorong perempuan bekerja, keterlibatan perempuan dalam kebijakan keuangan, perempuan pebisnis di negara-negara G20, perempuan sebagai katalisator keuangan, juga trend dan tantangan kebijakan bagi perempuan.

Selain Managing Director IMF Christine Lagarde dan Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim, beberapa tokoh yang akan bicara antara lain CEO Gallup Jim Clifton, CEO Chobani & Founder Tent Foundation Hamdi Ulukaya, dan sejumlah pengambil kebijakan, pebisnis dan ekonom.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, DC tahun lalu. (VOA/Eva Mazrieva)

Sri Mulyani akan Tampil dalam Debat Ekonomi CNN

Secara khusus Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani akan menjadi panel dalam debat khusus CNN tentang ekonomi global bersama Managing Director IMF Christine Lagarde, pakar ekonomi dari Universitas Harvard Gita Gopinath, Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire, dan Menteri Keuangan Kanada William Morneau. [em/al]