Pertumbuhan kendaraan listrik (EV atau Electric Vehicles) menurun, menimbulkan pertanyaan apakah produsen mengeluarkan miliaran dolar dengan bijak. Politik, kemampuan pembeli, dan prasarana stasiun pengisian daya, semua itu menjadi penyebab.
Permasalahan tersebut memang penting, namun menurut CEO Ford Motor, Jim Farley, kendaraan bertenaga baterai atau BEV juga menghadapi tantangan lain.
“Pelanggan baru, arus utama pelanggan, tidak bersedia membayar mahal untuk kendaraan listrik,” kata Farley kepada Barron’s (Media Keuangan dan Investasi).
“Mereka tidak tahu cara mengatasi hambatan pengisian daya untuk kendaraan listrik,” jelasnya.
Itu adalah alasan yang tepat dan dapat dipahami dengan baik. Meskipun penjualan mobil listrik melonjak 46% tahun lalu, penjualan hanya naik 3% pada kuartal pertama tahun ini.
BACA JUGA: Indonesia Tawarkan Investasi Pabrik Baterai Kendaraan Listrik kepada Elon MuskSemakin sulit memperoleh pembeli yang bersedia menggunakan mobil listrik dan penetapan harga mobil tidak mendukung. Harga mobil baru rata-rata di AS sekitar $48,500 pada bulan Mei, sedangkan harga rata-rata mobil BEV baru sekitar $55,000, menurut penyedia data Cox Automotive.
Untuk pengisian daya, AS memiliki sekitar 176.000 stasiun umum pengisian mobil listrik. China mempunyai 15 kali lipat jumlah di AS.
Ada hal-hal lain yang juga meresahkan para pembeli mobil. Mereka tidak memiliki pemahaman yang baik mengenai nilai jual kembali kendaraan listrik, kata Farley, sambil menambahkan “asuransi mobil naik dan mereka tidak tahu bagaimana cara mencegahnya.”
Nilai jual kembali EV adalah sebuah masalah, dan bisa dikaitkan dengan Tesla. Harga rata-rata Tesla di AS sekitar $50.000, turun 20% dibandingkan dengan lebih dari $62.000 tahun lalu. Perusahaan EV itu berulang kali memotong harga sejak akhir tahun 2022 guna membantu mengimbangi turunnya permintaan. Pemotongan harga yang besar berdampak pada nilai jual Tesla yang hendak dijual pemilik.
Sebuah mobil seharusnya bernilai sekitar 50% pada akhir tahun ketiga. Harga mobil Tesla yang dibeli pada tahun 2021, mungkin bernilai sekitar 40% dari harga belinya. [ps/ka]