Indeks Pengelola Pembelian (PMI) yang dikeluarkan oleh HSBC Inggris menunjukkan penurunan angka dari 50,5 bulan Desember ke 49,6 bulan Januari, Rabu (22/1).
Hasil survei menunjukkan pertumbuhan sektor pabrik China menurun pada bulan Januari untuk pertama kalinya dalam 6 bulan, sehingga menurunkan prospek ekonomi kedua terbesar di dunia itu pada tahun yang baru ini.
Indeks Pengelola Pembelian (PMI), yang dikeluarkan hari Rabu (22/1) oleh HSBC Inggris turun ke 49,6 bulan Januari. Ini penurunan dari angka 50,5 bulan Desember dan yang paling rendah sejak Augustus.
PMI adalah indikator kesehatan ekonomi China yang sangat diperhatikan. Angka di bawah 50 menandakan penurunan pertumbuhan pabrik yang sangat penting bagi China.
Ekonom HSBC, Qu Hongbin, mengatakan penurunan itu terutama disebabkan permintaan dalam negeri yang menurun.
Data itu keluar setelah Beijing mengatakan sebelumnya pekan ini ekonominya bertumbuh 7,7 persen pada tahun 2013, angka pertumbuhan terendah sejak tahun 1999.
China mengatakan ekonominya masih menghadapi “masalah yang berakar dalam,” termasuk hutang pemerintah daerah setempat yang menumpuk, sementara China berusaha menggeser ekonominya dari pertumbuhan yang dipimpin ekspor menjadi model pertumbuhan ekonomi yang lebih tahan lama.
Harga-harga saham di Asia sebagian besar turun setelah dikeluarkannya laporan HSBC.
Indeks Pengelola Pembelian (PMI), yang dikeluarkan hari Rabu (22/1) oleh HSBC Inggris turun ke 49,6 bulan Januari. Ini penurunan dari angka 50,5 bulan Desember dan yang paling rendah sejak Augustus.
PMI adalah indikator kesehatan ekonomi China yang sangat diperhatikan. Angka di bawah 50 menandakan penurunan pertumbuhan pabrik yang sangat penting bagi China.
Ekonom HSBC, Qu Hongbin, mengatakan penurunan itu terutama disebabkan permintaan dalam negeri yang menurun.
Data itu keluar setelah Beijing mengatakan sebelumnya pekan ini ekonominya bertumbuh 7,7 persen pada tahun 2013, angka pertumbuhan terendah sejak tahun 1999.
China mengatakan ekonominya masih menghadapi “masalah yang berakar dalam,” termasuk hutang pemerintah daerah setempat yang menumpuk, sementara China berusaha menggeser ekonominya dari pertumbuhan yang dipimpin ekspor menjadi model pertumbuhan ekonomi yang lebih tahan lama.
Harga-harga saham di Asia sebagian besar turun setelah dikeluarkannya laporan HSBC.