Martin Vizcarra hari Jumat (23/3) dilantik sebagai presiden baru Peru, setelah pemungutan suara Kongres untuk menerima pengunduran diri Presiden Pedro Pablo Kuczynski menyusul skandal korupsi.
Vizcarra hari Jumat (23/3) setelah dilantik di hadapan Kongres Peru berjanji pemerintahannya akan "langsung" memerangi korupsi.
"Transparansi akan menjadi pilar pemerintahan kami," kata Vizcarra dan menambahkan bahwa "masa yang lebih baik akan tiba."
Vizcarra, 55 tahun, seorang politikus yang relatif tidak dikenal, yang pernah menjabat sebagai wakil presiden dan duta besar Peru untuk Kanada, terbang kembali ke Lima dari Ottawa hari Kamis, yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya.
Para pendukung menyambutnya di bandara dengan kue besar. Vizcarra diperkirakan akan memangku jabatan presiden hingga Juli 2021, sesuai dengan akhir masa jabatan Kuczynski. Tapi pemilu dini juga mungkin akan dilaksanakan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan Amerika ingin bekerja sama dengan Vizcarra dan memuji Peru karena "pengalihan kekuasaan yang konstitusional."
Tekanan terhadap Kuczynski meningkat pekan ini setelah munculnya video yang diambil secara sembunyi-sembunyi yang konon menunjukkan sekutu Kuczynski berusaha membeli dukungan dari anggota parlemen oposisi untuk mencegah pemakzulan dirinya.
Guna menghindari pemakzulan, Kuczynski menyampaikan surat pengunduran diri ke kongres hari Rabu, menyalahkan serangan tanpa henti oleh lawan-lawannya yang membuatnya mustahil untuk memerintah. [my/ds]