Perunding Nuklir Iran Tak Inginkan Perpanjangan dari Tenggat 30 Juni

Menlu Iran Mohammad Javad Zarif (kiri) bertemy Menlu AS John Kerry (kanan) dalam perundingan nuklir babak sebelumnya di Wina, Austria (foto: dok).

Seorang pejabat senior pemerintah Amerika mengatakan para perunding nuklir Iran tidak menginginkan perpanjangan jangka panjang bagi tenggat pembicaraan yang semula 30 Juni.

Namun, menurut pejabat senior AS tersebut, tidak "mengagetkan" jika para perunding melampaui tenggat lebih dari dua hari, mengingat apa yang kini dibahas jauh lebih rinci dari apa yang direncanakan pada 2 April di Lausanne, Swiss, yang menetapkan syarat-syarat bagi kesepakatan akhir.

Pejabat itu berkomentar dalam rapat di Wina, Austria, hari Senin (29/6), menjelang tenggat yang diterapkan sendiri bagi perjanjian komprehensif yang akan mencegah Iran mampu membuat senjata nuklir dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi.

Para perunding tidak bersedia memberi rincian pembicaraan itu tetapi yang menjadi kendala diyakini termasuk akses yang perlu dimiliki pengawas badan nuklir PBB untuk mengunjungi situs nuklir Iran serta seberapa cepat sanksi terhadap Iran akan dicabut. Ada juga kekhawatiran tentang seberapa cepat pengawas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bisa mendapat izin untuk mengunjungi situs yang dicurigai.

Dalam rapat hari Senin, para pejabat pemerintah mengatakan, negara-negara besar dunia yang terlibat pembicaraan dengan Iran telah menambahkan prosedur ke rencana aksi yang sedang dibahas, untuk menjamin inspektur IAEA bisa mengunjungi situs-situs yang diperlukan pada waktunya.