Perundingan nuklir antara Iran dan negara-negara besar di dunia berakhir Minggu pagi (10/11) di Jenewa tanpa persetujuan, namun Iran menyatakan tidak kecewa.
Perundingan antara Iran dan sejumlah negara kuat dunia berakhir hari Minggu pagi di Jenewa tanpa hasil yang pasti, tapi Iran mengatakan tidak kecewa dengan perkembangan itu.
Kata Menteri LN Iran Mohammed Javad Zarif, perundingan maraton selama tiga hari itu berlangsung baik dan semua pihak mendapat masukan untuk dikembangkan lebih lanjut. Ia berharap perjanjian akan bisa dicapai setelah perundingan dimulai lagi tanggal 20 November.
Sementara, Menteri LN Inggris William Hague mengatakan pada televisi Inggris bahwa kata sepakat untuk mengakhiri program nuklir Iran yang kontroversial itu bisa dicapai, dan dituntaskan dalam waktu beberapa minggu. Tapi ia menambahkan bahwa perundingan itu berjalan alot.
Presiden Iran Hassan Rohani mengatakan hari Minggu di Teheran bahwa Iran tidak akan melepaskan hak untuk menggunakan tenaga nuklir, termasuk pengayaan uranium di dalam negeri. Menteri LN Amerika John Kerry mengatakan hari Minggu pagi bahwa semua pihak semakin mendekati penyelesaian, sejak perundingan dimulai.
Pemerintah Israel yang menganggap ancaman nuklir Iran sebagai bahaya besar memperingatkan supaya jangan membuat perjanjian yang akan mempertahankan kemampuan Iran membuat bahan bakar nuklir.
Namun, Menlu AS John Kerry menjawab kekhawatiran itu dengan mengatakan, “Amerika tidak buta dan kami tidak bodoh.”
Kerry dalam jumpa pers di Jenewa mengatakan tidak ada keraguan bahwa semua pihak lebih mendekati persetujuan dibandingkan dengan saat perundingan dimulai. Ditambahkan, diplomasi harus terus diupayakan meskipun diperingatkan bahwa jendela peluang tidak akan terbuka selamanya.
Kepala Kebijakan Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan bahwa ada kemajuan konkret dalam perundingan yang baru berakhir di Jenewa, tetapi masih ada beberapa perbedaan pendapat.
Kata Menteri LN Iran Mohammed Javad Zarif, perundingan maraton selama tiga hari itu berlangsung baik dan semua pihak mendapat masukan untuk dikembangkan lebih lanjut. Ia berharap perjanjian akan bisa dicapai setelah perundingan dimulai lagi tanggal 20 November.
Sementara, Menteri LN Inggris William Hague mengatakan pada televisi Inggris bahwa kata sepakat untuk mengakhiri program nuklir Iran yang kontroversial itu bisa dicapai, dan dituntaskan dalam waktu beberapa minggu. Tapi ia menambahkan bahwa perundingan itu berjalan alot.
Presiden Iran Hassan Rohani mengatakan hari Minggu di Teheran bahwa Iran tidak akan melepaskan hak untuk menggunakan tenaga nuklir, termasuk pengayaan uranium di dalam negeri. Menteri LN Amerika John Kerry mengatakan hari Minggu pagi bahwa semua pihak semakin mendekati penyelesaian, sejak perundingan dimulai.
Pemerintah Israel yang menganggap ancaman nuklir Iran sebagai bahaya besar memperingatkan supaya jangan membuat perjanjian yang akan mempertahankan kemampuan Iran membuat bahan bakar nuklir.
Namun, Menlu AS John Kerry menjawab kekhawatiran itu dengan mengatakan, “Amerika tidak buta dan kami tidak bodoh.”
Kerry dalam jumpa pers di Jenewa mengatakan tidak ada keraguan bahwa semua pihak lebih mendekati persetujuan dibandingkan dengan saat perundingan dimulai. Ditambahkan, diplomasi harus terus diupayakan meskipun diperingatkan bahwa jendela peluang tidak akan terbuka selamanya.
Kepala Kebijakan Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan bahwa ada kemajuan konkret dalam perundingan yang baru berakhir di Jenewa, tetapi masih ada beberapa perbedaan pendapat.