Perundingan tentang perubahan iklim dibuka di Madrid di tengah peringatan keras bahwa dalam waktu dekat mungkin sudah terlambat untuk mencegah dampak katastropik pemanasan bumi. Meskipun para pemimpin dunia tersenyum ketika saling berjabat tangan, masalah yang akan dibahas dalam konferensi iklim itu sangat serius.
Menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dampak perubahan iklim mungkin telah mencapai titik berbahaya.
“Apakah kita ingin diingat sebagai generasi yang pura-pura tidak tahu, dan generasi yang terus bermain musik ketika planet bumi terbakar?,” sindir Guterres.
BACA JUGA: Sekjen PBB: Krisis Iklim 'Sudah di Depan Mata dan Mendekat dengan Cepat’Konferensi dua minggu yang diadakan di Madrid itu disebut COP25, bertujuan untuk mendorong negara-negara supaya lebih memperkuat komitmen untuk lebih memangkas pengurangan emisi gas rumah kaca, supaya peningkatan panas bumi tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius dibanding suhu pada zaman pra-industri. Kalau di atas itu, kata para pakar, planet bumi akan menghadapi bencana gawat.
Sejumlah laporan PBB belakangan ini menunjang temuan itu, ketika emisi gas rumah kaca mencatat rekor tertinggi tahun lalu.
“Kita perlu mengadakan perubahan yang banyak dan cepat tentang bagaimana kita melakukan bisnis, bagaimana kita menghasilkan listrik, bagaimana kita membangun kota-kota dan bagaimana kita memberi makan penduduk dunia,” kata laporan PBB itu.
Pertemuan itu juga bertujuan untuk merumuskan peraturan final guna menjalankan Perjanjian Iklim tahun 2015, khususnya dalam pelaksanaan tukar-menukar jumlah emisi yang diperbolehkan untuk tiap negara, dan bagaimana membantu negara-negara miskin yang tercampak oleh perubahan iklim.
“Kami menuntut negara-negara industri besar, yang paling banyak menghasilkan polusi, supaya menjalankan janji-janji mereka,” kata Ahmed Ali Dimbio, wakil delegasi Djibouti.
Pemerintah federal Amerika telah mengumumkan akan menarik diri dari Perjanjian Paris pada bulan November tahun depan, tapi sebagian negara bagian dan kota di Amerika masih ingin menjalankan kesepakatan iklim itu, dan sebuah delegasi Kongres Amerika hadir dalam acara pembukaan konferensi hari Senin. (ii/em)