Perusahaan energi asal Amerika, Marathon Petroleum, berencana untuk menutup dua kilang minyaknya secara permanen. Dua kilang kecil yang terletak di Martinez, California, dan Gallup, New Mexico itu dilakukan sebagai imbas atas turunnya permintaan bahan bakar minyak (BBM), sebagaimana dikutip dari Reuters.
Perusahaan minyak terbesar AS secara volume itu sebelumnya tak mengoperasikan kedua fasilitas tersebut setelah permintaan minyak turun drastis menyusul adanya wabah Covid-19. Akibatnya sekitar 20% dari total kapasitasnya 'mengangggur'.
Marathon mengatakan pihaknya berencana untuk menggunakan fasilitas Martinez sebagai fasilitas penyimpanan minyak dan sedang mengevaluasi penggunaannya di masa depan untuk menghasilkan bahan bakar jenis diesel terbarukan, yaitu bahan bakar yang terbuat dari limbah industri dan minyak goreng bekas. Martinez adalah kilang terbesar keempat di California.
BACA JUGA: Rusia Hentikan Ekspor, Belarusia Mulai Impor Minyak dari NorwegiaPerusahaan tersebut pada hari Senin (3/8) diperkirakan akan mengalami kerugian pada kuartal kedua sebesar $1,75 per saham, dari laba $1,73 per saham tahun lalu, menurut data Refinitiv.
Marathon sedang merundingkan penjualan jaringan SPBU Speedway, sebuah kesepakatan yang dapat menghasilkan antara $15 miliar dan $17 miliar, menurut laporan Reuters bulan lalu.
Juru bicara Marathon, Sid Barth, menolak berkomentar lebih lanjut tentang penutupan kedua kilang tersebut.
Sekitar 860 karyawan bekerja di kilang Martinez yang berkapasitas 161.000 barel per hari dan kilang Gallup dengan kapasitas 27.000 bph tersebut.
"Sebagian besar pekerjaan di kilang ini tidak lagi diperlukan, dan kami berharap akan memulai pengurangan staf secaa bertahap pada bulan Oktober," kata Marathon.
"Kami akan terus menggunakan sistem terintegrasi kami untuk memenuhi komitmen pelanggan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di situs webnya. [ah]