Sebuah perusahaan rintisan Belanda menciptakan "peti mati hidup" yang dapat terurai secara alami. Peti tersebut terbuat dari jamur, bukan kayu, sehingga diklaim dapat mengubah tubuh manusia yang membusuk menjadi nutrisi utama bagi tanaman.
Reuters melaporkan Rabu (23/9), Perusahaan yang bernama “Loop” itu mengatakan peti jenazahnya terbuat dari miselium, struktur akar bawah tanah jamur, dan diisi dengan lumut untuk merangsang pembusuka
“Miselium adalah pendaur ulang alam terbesar”, Bob Hendrikx, pencipta peti mati hidup mengatakan kepada Reuters.
"Ia terus mencari makanan dan mengubahnya menjadi nutrisi tanaman."
Miselium juga memakan racun dan mengubahnya menjadi nutrisi.
“Ini digunakan di Chernobyl untuk membersihkan tanah di sana dari bencana nuklir,” kata Hendrikx.
"Dan hal yang sama terjadi di tempat pemakaman kami, karena tanah di sana sangat tercemar dan miselium sangat menyukai logam, minyak, dan mikroplastik."
Peti mati itu ditanam seperti tanaman dalam waktu seminggu di laboratorium perusahaan di Universitas Teknik Delft dengan mencampurkan miselium dengan serpihan kayu dalam cetakan peti mati.
Setelah miselium tumbuh melalui serpihan kayu, peti mati dikeringkan dan memiliki kekuatan yang cukup untuk membawa beban hingga 200 kilogram.
Setelah terkubur, interaksi dengan air tanah akan melarutkan peti mati dalam waktu 30 hingga 45 hari. Penguraian tubuh diperkirakan hanya memakan waktu dua hingga tiga tahun, bukan 10 hingga 20 tahun yang dibutuhkan dengan peti mati tradisional.
“Loop” sejauh ini telah mengembangkan dan menjual 10 peti mati hidup, kata Hendrikx, seharga 1.500 euro (Rp 26 juta).
"Ketika peti mati hidup dikubur di dalam tanah, Anda bahkan dapat menyiraminya, menambahkan benih, dan Anda dapat memutuskan mau menanam pohon apa,” tukasnya. [ah/au/ft]