Perusahaan Belgia Putuskan Hubungan dengan Militer Myanmar

Unjuk rasa warga muslim di Dhaka, Bangladesh, mengepung kedutaan Myanmar, di ibukota negara tersebut, memprotes kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar, 18 September 2017. (Foto: dok).

Sebuah perusahaan Belgia menjadi perusahaan pertama yang mengumumkan akan memutuskan hubungan dengan militer Myanmar setelah misi pencari fakta PBB meminta perusahaan-perusahaan untuk memutuskan semua hubungan keuangan dengan para jenderal negara itu.

Perusahaan komunikasi satelit, Newtec, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan “mengikuti rekomendasi PBB dan menghentikan hubungan komersial dengan Mytel,” operator telepon seluler lokal yang sebagian dimiliki oleh militer.

Seruan dari panel tiga pakar PBB itu disampaikan setahun setelah mereka pertama kali mengatakan jenderal-jenderal penting Myanmar harus dituntut karena genosida dan peran mereka dalam penumpasan tahun 2017 yang diyakini telah menewaskan ribuan Muslim Rohingya.

“Kami tidak akan pernah secara sadar menjual ke organisasi atau perusahaan mana pun yang terkait dengan kampanye kekerasan Tatmadaw dan kekejaman yang dilakukan terhadap Rohingya,” kata Newtec. Tatmadaw adalah nama lokal untuk militer Myanmar.

Perusahaan yang menangani hubungan masyarakat untuk Mytel tidak menanggapi permintaan komentar. [lt/ab]