Sejumlah peretas anonim, Selasa (4/6) membocorkan data yang dicuri dari sebuah perusahaan pertambangan logam tanah jarang Australia, hanya satu hari setelah para pemegang saham China diberi tenggat waktu untuk melepas kepemilikan mereka di perusahaan tersebut.
Northern Minerals saat ini diketahui sedang berupaya menantang dominasi China dalam produksi disprosium, mineral tanah jarang yang digunakan untuk membuat magnet berperforma tinggi yang digunakan pada kendaraan listrik.
Perusahaan tersebut mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah "menjadi sasaran pelanggaran keamanan siber" dan bahwa data yang dicuri telah "disebarkan di web gelap".
Data tersebut dicuri akhir Maret lalu, kata Northern Minerals kepada Bursa Efek Australia, namun baru sekarang dibocorkan.
Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers pada Senin memerintahkan lima pemegang saham yang terkait dengan China untuk menjual 10 persen saham gabungannya di Northern Minerals, dengan mengatakan bahwa kepemilikan asing tersebut bertentangan dengan “kepentingan nasional” Australia.
Sekitar 24 jam kemudian, peretas mengatakan mereka telah mencuri data keuangan dan pribadi sensitif dari perusahaan publik tersebut.
Menurut sebuah tangkapan layar yang tersebar di media sosial, para peretas tidak menyebut-nyebut keputusan Chalmers untuk memblokir para pemegang saham China, dan masih belum jelas apakah serangan siber tersebut terkait dengan keputusan tersebut.
Para peretas mengaku telah mencuri data tentang "proyek-proyek potensial" dan "penelitian pesaing", menurut tangkapan layar tersebut, yang tampaknya dibuat oleh kelompok yang dijuluki BianLian.
Badan intelijen Australia menggambarkan BianLian sebagai "pengembang ransomware" yang menarget "sektor-sektor infrastruktur penting".
Yuxiao Fund yang terkait dengan China sebelumnya berupaya meningkatkan kepemilikannya di Northern Minerals, sebuah langkah yang menarik perhatian Dewan Peninjau Investasi Asing Australia.
Yuxiao Fund dan empat pemegang saham terkait lainnya kemudian diberi waktu 60 hari untuk melepaskan kepemilikan mereka di perusahaan tersebut.
“Keputusan tersebut, berdasarkan saran dari Dewan Peninjau Investasi Asing, dirancang untuk melindungi kepentingan nasional kita dan memastikan kepatuhan terhadap kerangka investasi asing kita,” kata Chalmers dalam sebuah pernyataan.
Northern Minerals mempunyai hak atas deposit disprosium dalam jumlah besar yang ditemukan di Browns Range di Australia Barat.
Hampir 99 persen disprosium dunia saat ini diproduksi di China, menurut perusahaan tersebut. [ab/ns]