Tingkat pengangguran veteran yang sedikit di bawah 10 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
NEW YORK —
Meski ekonomi AS membaik, para veteran perang AS di Irak dan Afghanistan masih menemui kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, dan tingkat pengangguran mereka yang sedikit di bawah 10 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
Namun sejumlah perusahaan berkomitmen untuk memperbaiki keadaan.
Pada sebuah acara di New York untuk menghormati para veteran, sekitar 1.000 veteran hadir untuk kembali ke kehidupan sipil. Acara itu dihadiri juga oleh perwakilan perusahaan dari semua sektor publik dan swasta. Beberapa, seperti Toyota, telah membuat komitmen nyata, menurut perwakilan perusahaan, Don Eva.
"Dalam tiga tahun, dan 621 atau 622 pameran pekerjaan, kami telah mempekerjakan 22.000 laki-laki dan perempuan muda dari angkatan bersenjata kita," ujarnya.
"Veteran-veteran zaman sekarang memiliki keterampilan hebat. Mereka dapat dilatih, mereka cerdas. Mereka memiliki kepemimpinan, tanggung jawab lebih besar pada usia lebih dini dibandingkan dengan warga sipil. Yang kurang dari mereka adalah kemampuan untuk memasarkan diri."
Bagian dari proses pemasaran adalah mempelajari bagaimana menjual kemampuan mereka. Sebuah tim profesional bekerja dengan para veteran ini untuk menuliskan kemampuan mereka di atas kertas agar dipahami oleh calon majikan.
Para veteran melihak kesempatan ini dengan seksama.
"Saya melihat banyak perusahaan hebat di sini hari ini. Mereka membuka banyak posisi bagus yang saya miliki kualifikasinya dan saya harap saya bisa memegang salah satu posisi di salah satu perusahaan hebat tersebut," ujar seorang veteran.
"Banyak di antara kita yang menghadapi kelainan stress pasca trauma, dengan luka dan cedera. Kali ini lebih banyak bantuan dari perusahaan dibandingkan beberapa tahun lalu," ujar veteran yang lain.
Dakota Meyer, pemegang medali penghargaan, merupakan juru bicara para veteran yang mencari pekerjaan sipil. Ia mengatakan banyak beban di punggung para veteran, terutama mereka yang berdinas di Afghanistan dan Irak.
"Itu perang terpanjang yang pernah dijalani. Perang itu ditempuh oleh persentase kecil dari penduduk AS, kurang dari 0,45 persen bangsa kita membawa beban perang itu selama 12-13 tahun terakhir," ujarnya.
"Apakah mereka siap? Tentu saja. Mereka siap untuk apa saja. Mereka siap berperang besok, jadi mereka siap bekerja di tempat mana pun."
Jumlah veteran yang mencari pekerjaan lebih banyak sekarang ini, terutama karena ekonomi AS tumbuh setelah resesi bertahun-tahun. Para pemimpin veteran, seperti Meyer, melihat perkembangan ini sebagai bukti bahwa fokus yang lebih tajam terhadap pengangguran veteran dari Gedung Putih, Kongres, masyarakat, serikat buruh dan sektor bisnis telah membuahkan hasil.
Namun sejumlah perusahaan berkomitmen untuk memperbaiki keadaan.
Pada sebuah acara di New York untuk menghormati para veteran, sekitar 1.000 veteran hadir untuk kembali ke kehidupan sipil. Acara itu dihadiri juga oleh perwakilan perusahaan dari semua sektor publik dan swasta. Beberapa, seperti Toyota, telah membuat komitmen nyata, menurut perwakilan perusahaan, Don Eva.
"Dalam tiga tahun, dan 621 atau 622 pameran pekerjaan, kami telah mempekerjakan 22.000 laki-laki dan perempuan muda dari angkatan bersenjata kita," ujarnya.
"Veteran-veteran zaman sekarang memiliki keterampilan hebat. Mereka dapat dilatih, mereka cerdas. Mereka memiliki kepemimpinan, tanggung jawab lebih besar pada usia lebih dini dibandingkan dengan warga sipil. Yang kurang dari mereka adalah kemampuan untuk memasarkan diri."
Bagian dari proses pemasaran adalah mempelajari bagaimana menjual kemampuan mereka. Sebuah tim profesional bekerja dengan para veteran ini untuk menuliskan kemampuan mereka di atas kertas agar dipahami oleh calon majikan.
Para veteran melihak kesempatan ini dengan seksama.
"Saya melihat banyak perusahaan hebat di sini hari ini. Mereka membuka banyak posisi bagus yang saya miliki kualifikasinya dan saya harap saya bisa memegang salah satu posisi di salah satu perusahaan hebat tersebut," ujar seorang veteran.
"Banyak di antara kita yang menghadapi kelainan stress pasca trauma, dengan luka dan cedera. Kali ini lebih banyak bantuan dari perusahaan dibandingkan beberapa tahun lalu," ujar veteran yang lain.
Dakota Meyer, pemegang medali penghargaan, merupakan juru bicara para veteran yang mencari pekerjaan sipil. Ia mengatakan banyak beban di punggung para veteran, terutama mereka yang berdinas di Afghanistan dan Irak.
"Itu perang terpanjang yang pernah dijalani. Perang itu ditempuh oleh persentase kecil dari penduduk AS, kurang dari 0,45 persen bangsa kita membawa beban perang itu selama 12-13 tahun terakhir," ujarnya.
"Apakah mereka siap? Tentu saja. Mereka siap untuk apa saja. Mereka siap berperang besok, jadi mereka siap bekerja di tempat mana pun."
Jumlah veteran yang mencari pekerjaan lebih banyak sekarang ini, terutama karena ekonomi AS tumbuh setelah resesi bertahun-tahun. Para pemimpin veteran, seperti Meyer, melihat perkembangan ini sebagai bukti bahwa fokus yang lebih tajam terhadap pengangguran veteran dari Gedung Putih, Kongres, masyarakat, serikat buruh dan sektor bisnis telah membuahkan hasil.