Perusahaan Rintisan di Georgia Daur Ulang Tutup Botol Plastik Jadi Kabel USB

  • Associated Press

Tutup botol plastik dapat didaur ulang menjadi kabel USB. (Foto: ilustrasi).

Perusahaan rintisan di Georgia memproduksi kabel pengisi ulang daya secara lokal dari plastik yang didaur ulang. Dengan melibatkan para remaja untuk mengumpulkan tutup botol plastik, perusahaan itu memperlihatkan cara pembuatan sebuah kabel sekaligus memberi informasi untuk melestarikan lingkungan.

Mengubah tutup-tutup botol plastik menjadi kabel pengisi ulang daya, itulah yang dilakukan Tene, sebuah perusahaan rintisan di Georgia.

Sandro Liluashvili, pendiri perusahaan tersebut, yang pertama kali memiliki ide untuk memproduksi kabel buatan dalam negeri.

"Jadi saya pergi ke China , mempelajari teknologi untuk memproduksi kabel USB dan mengirim seluruh mesin yang dibutuhkan ke Georgia. Selama proses tersebut, saya juga mengetahui bahwa saya perlu mengimpor berbagai plastik polimer ke Georgia, yang semakin dapat merusak lingkungan. Saya tidak ingin melakukan hal tersebut," jelasnya.

Namun kemudian ia mendapati alternatif yang cocok, yaitu plastik yang tidak perlu diimpor dan tidak mengeluarkan biaya apapun.

"Saya memilki ide untuk menggunakan tutup botol plastik. Mengapa? Karena plastik semacam ini ada di mana-mana. Jadi warga kami melihatnya ada di mana-mana, di lingkungan, di jalan-jalan. Saya mengerti ini merupakan ide yang bagus sekaligus untuk meningkatkan kesadaran mereka," lanjutnya.

Kabel charger. (Foto: ilustrasi).

Jadi ide awalnya itu berkembang menjadi pembuatan kabel isi ulang daya ramah lingkungan yang diproduksi di dalam negeri. Ia meluncurkan bisnis tersebut dengan menawarkan sebuah kabel USB kepada setiap orang yang dapat memberinya 50 tutup botol plastik.

Program tersebut sukses karena ia dapat mengumpulkan 100.000 tutup botol plastik hanya dalam waktu dua bulan.

Anak-anak sekolah sangat tertarik untuk terlibat dalam proyek tersebut. Beberapa di antaranya bahkan dibagi menjadi kelompok agar dapat mengumpulkan lebih banyak tutup botol plastik.

Luka Gvimradze bersama dua orang temannya ikut mengumpulkan tutup-tutup botol plastik tersebut. "Kami bertiga mengumpulkan 150 tutup botol plastik," jelasnya.

Seorang perempuan (kiri) membeli kabel pengisi daya ponsel dari pedagang kaki lima saat matahari terbenam di Hanoi, 9 Juli 2020. (Foto: Manan VATSYAYANA / AFP)

Sandro Akhvlediani juga ikut mengumpulkan tutup botol tersebut. "Saya mendengar dari teman saya tentang kabel isi ulang daya Tene dan bagaimana mereka dibuat. Jadi ketika saya berjalan dan melihat ada tutup botol tergeletak di jalan, saya mengambilnya dan mengumpulkannya di rumah."

Sandro Liluashilivi juga menekankan kepada anak-anak sekolah tentang pentingnya mengumpulkan sampah plastik dan membawanya tempat pemisahan. Gvimradze menambahkan, "Ya, ini adalah untuk mencegah polusi lingkungan."

Media sosial juga memainkan peranan penting dalam mempromosikan perusahaan tersebut kepada remaja-remaja lokal.Perusahaan Tene menjual sekitar 3.000 kabel isi ulang daya setiap bulannya ke pasar internasional. [lj/k]