Perusahaan produk susu Selandia Baru Fonterra telah minta maaf atas isu botulisme yang membuatnya menarik produk dari pasar China.
CEO Fonterra, Theo Spierings, dalam konferensi pers di China, Senin (5/8), menyatakan bahwa mereka tidak menunda dan tidak menutup-nutupi dalam mengumumkan temuan bakteri botulisme dalam konsentrat whey yang digunakan pada sebagian produknya.
Perdana Menteri Selandia Baru John Key sebelumnya, Senin (5/8), menuduh perusahaan itu secara mengejutkan mengulur-ulur pengumuman soal pencemaran tersebut.
Spierings mengatakan konfirmasi terkait masalah tersebut diterima pada 31 Juli dan pesan itu dikirim ke pelanggan dan pemerintah 24 jam kemudian. Ia menyebut masalah tersebut sebagai insiden terpisah.
China sangat sensitif pada pencemaran makanan setelah ratusan bayi jatuh sakit pada tahun 2008 akibat susu yang diproduksi sebuah perusahaan China tercemar bahan kimia melamin.
Produk dari perusahaan Selandia Baru itu juga diekspor ke beberapa negara. Rusia telah mengumumkan akan menghentikan impor sebagian produk susu dari Fonterra.
Perdana Menteri Selandia Baru John Key sebelumnya, Senin (5/8), menuduh perusahaan itu secara mengejutkan mengulur-ulur pengumuman soal pencemaran tersebut.
Spierings mengatakan konfirmasi terkait masalah tersebut diterima pada 31 Juli dan pesan itu dikirim ke pelanggan dan pemerintah 24 jam kemudian. Ia menyebut masalah tersebut sebagai insiden terpisah.
China sangat sensitif pada pencemaran makanan setelah ratusan bayi jatuh sakit pada tahun 2008 akibat susu yang diproduksi sebuah perusahaan China tercemar bahan kimia melamin.
Produk dari perusahaan Selandia Baru itu juga diekspor ke beberapa negara. Rusia telah mengumumkan akan menghentikan impor sebagian produk susu dari Fonterra.