Perusahaan Telekomunikasi AS Batasi Peluncuran 5G dekat Bandara

Seorang penumpang menggunakan laptop dalam sebuah penerbangan komersil dari Boston menuju Atlanta, pada 1 Juli 2017. Industri penerbangan memperingatkan bahwa ribuan penerbangan dapat terhenti jika layanan 5G beroperasi di dekat bandara-bandara besar. (Foto: AP/Bill Sikes)

Perusahaan-perusahaan telekomunikasi besar di Amerika Serikat (AS) yaitu Verizon dan AT&T, pada Selasa (18/1), sepakat untuk menunda layanan ponsel 5G mereka di dekat bandara besar, setelah eksekutif maskapai penerbangan mengatakan teknologi itu menimbulkan ancaman keselamatan bagi penerbangan.

Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan mengatakan persetujuan pemerintah dengan perusahaan telekomunikasi itu “dapat menghindari gangguan besar pada perjalanan, operasi pesawat kargo, dan pemulihan ekonomi kita.” Perusahaan telekomunikasi tetap diizinkan untuk mengoperasikan 90 persen dari menara nirkabel milik mereka pada Rabu (19/1) sebagaimana yang mereka rencanakan.

BACA JUGA: Lithuania Perintahkan Warganya untuk Tidak Gunakan Smartphone asal China

“Persetujuan ini melindungi keselamatan penerbangan dan memungkinkan dilanjutkannya operasi penerbangan tanpa gangguan signifikan,” kata Biden, “dan akan tetap mengantarkan opsi internet berkecepatan tinggi kepada jutaan warga Amerika.”

Kedua perusahaan telekomunikasi itu mencapai persetujuan dengan pemerintah federal setelah maskapai penerbangan pada Senin (17/1) memperingatkan bahwa kegiatan komersial Amerika akan berhenti jika teknologi ponsel 5G dioperasikan di dekat bandara-bandara.

Gedung Putih tidak mengatakan berapa banyak bandara di mana terjadi penundaan layanan teknologi 5G ini.

Biden mengucapkan terima kasih kepada perusahaan komunikasi itu atas penundaan ini dan perundingan akan diteruskan. [jm/em]