Pemerintah Nepal telah menandatangani sebuah persetujuan dengan sebuah perusahaan India yang membangun sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) senilai $1.04 milyar di bagian timur negara Himalaya itu, di sepanjang Sungai Arun.
Menteri Kehakiman Nepal Narahari Acharya mengatakan persetujuan tersebut akan ditandatangani setelah PM India Narendra Modi tiba di KTT Regional kepala negara Asia Selatan, yang dimulai di Kathmandu, Nepal, hari Rabu (26/11).
Proyek itu diduga akan mulai memproduksi listrik tahun 2020. Dalam persetujuan itu, Nepal akan mendapat seperlima tenaga listrik gratis.
Menurut para analis industri, kurangnya tenaga listrik amat parah di Nepal sehingga listrik dapat padam sampai 12 jam sehari.
Pabrik-pabrik tenaga listrik yang ada tidak mampu memenuhi permintaan, bahkan selama musim hujan ketika tingkat air danau dan sungai cukup tinggi.