Seorang pria Jerman diadili mulai Kamis (11/8) karena diduga memberikan informasi kepada dinas intelijen Rusia sewaktu bekerja sebagai perwira cadangan untuk militer Jerman.
Jaksa mengatakan tersangka, bernama Ralph G., "berhubungan dengan dinas intelijen Rusia melalui berbagai orang" antara 2014 dan 2020.
Mereka menuduhnya berbagi informasi tentang cara kerja cadangan militer Jerman dan pertahanan sipil serta dampak sanksi yang dijatuhkan terhadap Moskow pada 2014 dan proyek pipa gas Nord Stream 2. Ia juga dituduh menyerahkan data pribadi sejumlah anggota Bundeswehr berpangkat tinggi. Bundeswehr adalah angkatan bersenjata Republik Federal Jerman.
Pengadilan itu berlangsung pada saat hubungan antara Moskow dan Berlin memburuk karena invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut majalah Der Spiegel, Ralph G. adalah seorang letnan kolonel di divisi militer cadangan yang juga bekerja sebagai manajer penjualan untuk sebuah perusahaan teknik internasional di Jerman Barat.
Menurut jaksa penuntut, berkat profesi sipilnya, Ralph G. menjadi anggota beberapa asosiasi bisnis Jerman dan dapat menyampaikan informasi pribadi tentang tokoh-tokoh dari dunia bisnis, menurut jaksa. Ia tidak dianggap telah dibayar untuk jasanya, melainkan menerima "undangan ke acara-acara yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pemerintah Rusia".
Menurut Der Spiegel, kontak utama Ralph G. adalah dua pegawai dinas intelijen militer GRU Rusia yang terakreditasi sebagai atase militer di Jerman. Informasi tersebut dilaporkan disampaikan melalui pertemuan pribadi, panggilan telepon, email, dan WhatsApp.
Sebagian besar informasi berasal dari sumber-sumber yang tersedia untuk umum, tetapi Ralph G. juga dituduh membagikan kutipan dari dokumen-dokumen resmi pemerintah tentang hubungan Jerman dengan Rusia setelah pencaplokan Krimea oleh Rusia. [ab/uh]