Sebuah pesawat penumpang jatuh di sebuah lereng bukit dekat ibukota Pakistan Islamabad hari Rabu, menewaskan seluruh penumpang dan awaknya yang berjumlah 152 orang, dalam sebuah kecelakaan paling buruk dalam sejarah negara itu.
Pihak berwenang mengatakan pesawat jet Airblue itu sedang dalam penerbangan dari kota Karachi di selatan Pakistan menuju Islamabad dan jatuh ketika berusaha mendarat dalam keadaan mendung dan hujan.
Tim-tim penyelamat dan helikopter-helikopter militer dikerahkan ke kawasan Bukit Margalla yang berhutan lebat, namun usaha pencarian terhalang kondisi lingkungan yang sulit dan cuaca buruk.
Menteri Penerangan Pemerintah Pakistan Qamar Zaman Kaira mengatakan tes DNA dibutuhkan untuk mengidentifikasi kebanyakan dari 115 jenazah yang sejauh ini telah ditemukan. Dua warga Amerika juga tewas dalam musibah ini. Kaira mengatakan pihak berwenang masih mencari kotak hitam pesawat yang berisi rekaman data, untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat.
Juru bicara Airblue, Raheel Ahmad mengatakan pesawat itu tidak memiliki masalah teknis dan pilot tidak mengirim isyarat keadaan darurat.
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Yousuf Gilani menyampaikan duka cita atas insiden tragis tersebut dan mengumumkan hari berkabung nasional selama satu hari.
Presiden Amerika Barack Obama mengeluarkan pernyataan berisi duka cita mendalam pada keluarga korban. Ditambahkannya, rakyat Amerika berdiri bersama rakyat Pakistan dalam tragedi ini.