Naik taksi di masa depan bisa berarti terbang, melewati jalanan yang macet dan dan rambu-rambu lalu lintas. Intinya perjalanan dari kota A ke kota B bisa supercepat dan mudah.
Supernal, produsen pesawat yang didukung oleh raksasa otomotif global Hyundai Motor Group, mengatakan konsep kendaraan penumpang listrik terbarunya akan merevolusi perjalanan udara di masa depan.
Dijuluki sebagai “e-taksi”, idenya adalah bahwa pesawat ini akan mampu membawa penumpang dalam kota ke tujuan mereka lebih cepat, tanpa harus melalui antrean panjang lalu lintas jalan raya yang tak terelakkan.
David McBride, Chief Technology Officer di Supernal, mengatakan, “Tujuannya adalah untuk mengubah cara orang bepergian. Ini adalah pesawat bertenaga listrik yang memiliki jangkauan sekitar 97 kilometer, dan terbang dengan kecepatan sekitar 190 kilometer per jam.”
Pesawat yang sepenuhnya listrik ini memiliki rotor yang memungkinkan lepas landas secara vertikal tanpa memerlukan landasan pacu.
Perusahaan juga bermaksud membuat penerbangan yang tidak membutuhkan kehadiran pilot jika prasarananya sudah tersedia.
Meskipun bagi sebagian orang konsep tersebut mungkin tampak jauh dari kenyataan, bos perusahaan tersebut mengatakan kemitraannya dengan Hyundai Motor Group (HMG) akan memungkinkan produksi didorong pada skala industri massal.
Jaiwon Shin, presiden Hyundai Motor Group (HMG) dan CEO Supernal, mengatakan, "Kami yakin, kami tidak hanya memiliki kekuatan industri besar yang ditawarkan Hyundai Motor Group, tapi juga dapat merevolusi dunia penerbangan melalui kemampuan HMG yang luas. Kami berusaha mewujudkannya sehingga itu tidak hanya eksis dalam film-film fiksi ilmiah.”
BACA JUGA: Taksi Udara Listrik Pertama Siap Beroperasi di Kota New YorkSaingan pesawat listrik (EV-TOL) Supernal adalah pesawat bertenaga listrik sepenuhnya yang diproduksi oleh perusahaan Jerman, Lilium.
EV-TOL produksi Lilium adalah pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat vertikal, tetapi menggunakan kipas sebagai penggerak yang menggantikan rotor.
Klaus Roewe, CEO Lilium, mengatakan, “Pesawat ini dapat mengangkut enam orang sejauh 175 km dengan kecepatan 250 km per jam, dan biaya pengoperasiannya sangat rendah. Anda dapat menawarkan harga tiket per kilometer kurang dari $2."
Kedua pesawat EV-TOL tersebut termasuk di antara segelintir pesawat lainnya yang dipamerkan di Farnborough International Airshow 2024 --salah satu pameran perdagangan penerbangan terbesar di dunia dan menarik delegasi, pedagang, dan peminat dari seluruh dunia.
Richard Aboulafia, analis penerbangan, berpendapat bahwa kemungkinan realistis untuk melihat pesawat-pesawat ini lebih sering di angkasa masih sangat jauh.
"Mereka sangat populer dari sudut pandang desain, dari sudut pandang konsep, namun dalam hal memproduksinya dalam jumlah besar, itu masih membutuhkan waktu bertahun-tahun lagi, jika memang ada. Jadi, ini adalah salah satu hal yang disukai banyak orang. untuk dibicarakan, tapi tidak banyak aktivitas komersial yang terkait dengannya." [ab/uh]