Sebuah pesawat penumpang dengan sedikitnya 98 orang di dalamnya jatuh di sebuah daerah hunian beberapa menit sebelum mendarat pada Jumat sore (22/5) di kota terbesar di Pakistan, Karachi. Kecelakaan ini merusak bangunan-bangunan di kedua sisi jalan yang sempit.
Gumpalan besar asap dan debu, panas dari lokasi kejadian di tengah sore yang panas, dan jalan-jalan sekitar yang sempit mempersulit upaya-upaya penyelamatan.
“Helikopter-helikopter militer Pakistan diterbangkan untuk menaksir kerusakan dan upaya-upaya penyelamatan. Tim-tim SAR Perkotaan dikirim ke lokasi kecelakaan untuk melakukan upaya-upaya penyelamatan,” cuit juru bicara militer Mayjen Babar Iftikhar.
Banyak badan penyelamat militer dan sipil tiba di lokasi kejadian tidak lama setelah kecelakaan. Ambulans dari berbagai LSM terlihat mengevakuasi korban cedera. Kelompok-kelompok warga setempat dalam jumlah besar juga berkerumun di sekitar lokasi itu.
Menteri Kesehatan provinsi Sindh Dr. Azra Pechuho mengatakan kepada wartawan bahwa 11 mayat dan enam korban cedera telah tiba di rumah sakit Jinnah di Karachi. Ia mengatakan empat orang yang cedera kini dalam keadaan stabil, sedangkan dua lainnya mengalami luka bakar parah.
“Kami melakukan tes DNA untuk dapat mengidentifikasi mayat. Kami telah menyatakan situasi darurat di semua rumah sakit setempat. Akan perlu waktu untuk mengevakuasi semuanya. Kami belum dapat memberitahu angka korban kematian,” katanya.
Wali kota Karachi Wasim Akhtar mengatakan semua orang di dalam pesawat itu tewas, tetapi dua pejabat penerbangan sipil yang berbicara dengan syarat anonim kemudian mengatakan sedikitnya dua orang selamat.
Pechuho menambahkan bahwa infrastruktur kesehatan provinsi itu telah dalam keadaan darurat karena COVID-19, tetapi sekarang mereka telah menyiagakan unit-unit bedah juga.
Airbus belum segera mengomentari kecelakaan yang sedang dalam penyelidikan itu.
“Menyatakan sesuatu sekarang ini akan terlalu dini. Awak kami dilatih untuk menangani pendaratan darurat. Seluruh doa saya bagi para keluarga. Kami akan terus memberikan informasi secara terbuka,” kata juru bicara PIA Abdul Sattar kepada surat kabar lokal yang berbahasa Inggris, Dawn.
PM Pakistan Imran Khan mencuit bahwa ia “terkejut dan sedih oleh kecelakaan PIA. Penyelidikan segera akan dilakukan. Doa dan belasungkawa bagi keluarga korban yang meninggal.”
Pesawat itu memiliki kapasitas sekitar 160 penumpang. Tetapi karena pedoman social distancing terkait wabah virus corona, jumlah penumpang dibuat rendah. [uh/ab]