Pesawat Penumpang Sukhoi Superjet-100 yang sedang melakukan demo terbang (joy flight) dilaporkan hilang kontak di sekitar Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Pesawat yang hilang kontak setelah 21 menit lepas landas itu hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu Malam (9/5/2012). Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Daryatmo menjelaskan koordinat perkiraan lokasi hilangnya pesawat terbaru buatan Rusia itu.
Daryatmo menjelaskan, "Koordinat terakhir dimana terjadi loss contact itu adalah 06 43 08 South kemudian 106 43 15 East. Koordinat ini setelah kami plot ada di sekitar Gunung Salak. Jadi kalau kita hitung pesawat take-off pukul 14.12 WIB dan terakhir kontak pukul 14.33 WIB.”
Sebelum hilang kontak, pilot yang berasal dari Rusia telah menghubungi traffic control dan mengabarkan pesawat berada di atas ketinggian 10.000 kaki. Kemudian pilot meminta izin untuk turun ke ketinggian 6.000 kaki. Namun, 21 menit setelah take-off, pilot pesawat tidak dapat dihubungi kembali dan hingga kini belum jelas keberadaannya.
Sebelumnya jumlah penumpang pesawat Sukhoi Superjet-100 ini sempat simpang-siur. Namun Sunaryo, perwakilan dari PT Trimarga Rekatama yang merupakan agen Sukhoi di Indonesia memastikan terdapat 50 orang penumpang yang berada dalam pesawat yang rencananya akan terbang ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
“Sebanyak 42 undangan dan 8 kru, jadi total pesawat tersebut membawa 50 orang yang diawaki oleh kru dari pihak Rusia," ujar Sunaryo.
Sunaryo menjamin pihaknya akan bertanggungjawab dengan memberikan asuransi kepada para penumpang yang menjadi korban.
“Kita bertanggung jawab. Untuk penumpang itu mendapat asuransi langsung dari pihak Sukhoi Company, atau dari pihak Rusia,” tambahnya.
Di antara para penumpang itu, terdapat beberapa wartawan dari Majalah Angkasa. Bloomberg dan Trans TV. Hadiansyah Lubis, Pihak Humas Trans TV yang dihubungi oleh VOA, memastikan dua orang kru peliputan dari pihaknya diundang untuk mengikuti demo terbang ini.
“Cameraman Aditya Sukardi, pria, dan reporternya bernama Ismi yang hadir atas undangan. Sampai terakhir mereka berangkat ke Halim dan take off sampai saat ini belum ada kontak lagi dengan keduanya,” ujar Hadiansyah.
Sampai laporan ini diturunkan, belum dapat dipastikan apakah pesawat mengalami kecelakaan. Menurut Tatang Kurniadi, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pihaknya akan memimpin penyelidikan yang akan dilakukan bersama antara tim dari Indonesia dan Rusia.
Tatang Kurniadi mengatakan, “KNKT akan leading atau memimpin penyelidikan ini, tetapi Rusia sebagai State of Manufacture and Design pesawat ini, punya hak untuk mengikuti proses investigasinya.”
BASARNAS rencananya malam ini memfokuskan pada pencarian melalui darat dan besok pagi akan mengirimkan 3 helikopter dan pihak TNI akan terlibat dalam pencarian ini.
Badan SAR Nasional BASARNAS – telah menetapkan kawasan Kawah Ratu – Gunung Salak – Sukabumi – Jawa Barat, sebagai titik awal pencarian pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak sejak Rabu siang. Mengingat cuaca buruk dan lokasi yang mengandung gas beracun, operasi pencarian baru akan mulai dilakukan besok pagi.
Rory Ashari – wartawan Metro TV yang berada di lokasi menyampaikan hal ini saat dihubungi VOA beberapa saat lalu.
“Sebenarnya bukan berdasarkan kontak terakhir saja, tetapi berbagai pertimbangan BASARNAS. Mereka ada dua analisa. Pertama – berdasarkan GPS mereka. Kedua – berdasarkan keterangan warga Desa Tenjolaya, yang sekitar jam tiga siang tadi melihat pesawat oleng dan menuju ke arah selatan. Berdasarkan informasi itu dan GPS BASARNAS, pesawat diperkirakan jatuh di kawasan Kawah Ratu. Dari tempat saya berada sekarang di posko Taman Halimun Gunung Salak ini sekitar 7,4 kilometer. Tidak begitu jauh. Tapi sekali lagi itu bukan lokasi kecelakaan, tapi perkiraan lokasi sehingga bisa memulai penyisiran dari sana besok pagi. Jadi bangkai pesawat memang belum terlihat tapi dari sana lah kita memulai operasi besok pagi”.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia sedang melakukan penerbangan perdana, untuk menarik pembeli dari Indonesia. Saat lepas landas dari bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju ke Pelabuhan Ratu – Jawa Barat Rabu siang, pesawat itu membawa 50 penumpang, yang terdiri dari 8 kru dan 42 orang merupakan undangan dari pihak Departemen Perhubungan, diplomat Rusia dan beberapa negara lain serta wartawan.
Pesawat melakukan kontak terakhir sekitar pukul 02.30 siang, mohon ijin untuk menurunkan ketinggian pesawat. Setelah itu pesawat tidak bisa dikontak sama sekali. Hingga berita ini disampaikan nasib ke-50 penumpang dan awak pesawat masih belum diketahui.
http://maps.google.com/maps?f=q&source=s_q&hl=en&geocode=&q=Gunung+Salak,+Cicurug,+Sukabumi,+Jawa+Barat,+Indonesia&aq=0&oq=gunung+salak,+suka&sll=37.0625,-95.677068&sspn=54.665451,135.263672&ie=UTF8&hq=&hnear=Mt+Salak&ll=-6.715833,106.733333&spn=4.336074,8.453979&t=m&z=8&output=embed
View Larger Map
Daryatmo menjelaskan, "Koordinat terakhir dimana terjadi loss contact itu adalah 06 43 08 South kemudian 106 43 15 East. Koordinat ini setelah kami plot ada di sekitar Gunung Salak. Jadi kalau kita hitung pesawat take-off pukul 14.12 WIB dan terakhir kontak pukul 14.33 WIB.”
Sebelum hilang kontak, pilot yang berasal dari Rusia telah menghubungi traffic control dan mengabarkan pesawat berada di atas ketinggian 10.000 kaki. Kemudian pilot meminta izin untuk turun ke ketinggian 6.000 kaki. Namun, 21 menit setelah take-off, pilot pesawat tidak dapat dihubungi kembali dan hingga kini belum jelas keberadaannya.
Sebelumnya jumlah penumpang pesawat Sukhoi Superjet-100 ini sempat simpang-siur. Namun Sunaryo, perwakilan dari PT Trimarga Rekatama yang merupakan agen Sukhoi di Indonesia memastikan terdapat 50 orang penumpang yang berada dalam pesawat yang rencananya akan terbang ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
“Sebanyak 42 undangan dan 8 kru, jadi total pesawat tersebut membawa 50 orang yang diawaki oleh kru dari pihak Rusia," ujar Sunaryo.
Sunaryo menjamin pihaknya akan bertanggungjawab dengan memberikan asuransi kepada para penumpang yang menjadi korban.
“Kita bertanggung jawab. Untuk penumpang itu mendapat asuransi langsung dari pihak Sukhoi Company, atau dari pihak Rusia,” tambahnya.
Di antara para penumpang itu, terdapat beberapa wartawan dari Majalah Angkasa. Bloomberg dan Trans TV. Hadiansyah Lubis, Pihak Humas Trans TV yang dihubungi oleh VOA, memastikan dua orang kru peliputan dari pihaknya diundang untuk mengikuti demo terbang ini.
“Cameraman Aditya Sukardi, pria, dan reporternya bernama Ismi yang hadir atas undangan. Sampai terakhir mereka berangkat ke Halim dan take off sampai saat ini belum ada kontak lagi dengan keduanya,” ujar Hadiansyah.
Sampai laporan ini diturunkan, belum dapat dipastikan apakah pesawat mengalami kecelakaan. Menurut Tatang Kurniadi, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pihaknya akan memimpin penyelidikan yang akan dilakukan bersama antara tim dari Indonesia dan Rusia.
Tatang Kurniadi mengatakan, “KNKT akan leading atau memimpin penyelidikan ini, tetapi Rusia sebagai State of Manufacture and Design pesawat ini, punya hak untuk mengikuti proses investigasinya.”
BASARNAS rencananya malam ini memfokuskan pada pencarian melalui darat dan besok pagi akan mengirimkan 3 helikopter dan pihak TNI akan terlibat dalam pencarian ini.
Badan SAR Nasional BASARNAS – telah menetapkan kawasan Kawah Ratu – Gunung Salak – Sukabumi – Jawa Barat, sebagai titik awal pencarian pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak sejak Rabu siang. Mengingat cuaca buruk dan lokasi yang mengandung gas beracun, operasi pencarian baru akan mulai dilakukan besok pagi.
Rory Ashari – wartawan Metro TV yang berada di lokasi menyampaikan hal ini saat dihubungi VOA beberapa saat lalu.
“Sebenarnya bukan berdasarkan kontak terakhir saja, tetapi berbagai pertimbangan BASARNAS. Mereka ada dua analisa. Pertama – berdasarkan GPS mereka. Kedua – berdasarkan keterangan warga Desa Tenjolaya, yang sekitar jam tiga siang tadi melihat pesawat oleng dan menuju ke arah selatan. Berdasarkan informasi itu dan GPS BASARNAS, pesawat diperkirakan jatuh di kawasan Kawah Ratu. Dari tempat saya berada sekarang di posko Taman Halimun Gunung Salak ini sekitar 7,4 kilometer. Tidak begitu jauh. Tapi sekali lagi itu bukan lokasi kecelakaan, tapi perkiraan lokasi sehingga bisa memulai penyisiran dari sana besok pagi. Jadi bangkai pesawat memang belum terlihat tapi dari sana lah kita memulai operasi besok pagi”.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia sedang melakukan penerbangan perdana, untuk menarik pembeli dari Indonesia. Saat lepas landas dari bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju ke Pelabuhan Ratu – Jawa Barat Rabu siang, pesawat itu membawa 50 penumpang, yang terdiri dari 8 kru dan 42 orang merupakan undangan dari pihak Departemen Perhubungan, diplomat Rusia dan beberapa negara lain serta wartawan.
Pesawat melakukan kontak terakhir sekitar pukul 02.30 siang, mohon ijin untuk menurunkan ketinggian pesawat. Setelah itu pesawat tidak bisa dikontak sama sekali. Hingga berita ini disampaikan nasib ke-50 penumpang dan awak pesawat masih belum diketahui.
http://maps.google.com/maps?f=q&source=s_q&hl=en&geocode=&q=Gunung+Salak,+Cicurug,+Sukabumi,+Jawa+Barat,+Indonesia&aq=0&oq=gunung+salak,+suka&sll=37.0625,-95.677068&sspn=54.665451,135.263672&ie=UTF8&hq=&hnear=Mt+Salak&ll=-6.715833,106.733333&spn=4.336074,8.453979&t=m&z=8&output=embed
View Larger Map