Pesepak Bola Panama Tewas dalam Baku Tembak

  • Associated Press

Pesepak bola Panama Gilberto Hernández (kanan) membantu pemain Argentina Paulo Dybala untuk bangkit dalam pertandingan persahabatan antara Panama melawan Argentina di Buenos Aires, pada 23 Maret 2023. (Foto: AFP/Juan Mabromata)

Seorang anggota tim sepak bola nasional Panama tewas ketika sejumlah individu bersenjata melepaskan tembakan ke arah sekelompok orang yang sedang berkumpul di kota pelabuhan Colon, yang diselimuti aksi kekerasan di negara itu.

Bek Gilberto Hernández, yang berusia 26 tahun, adalah anggota tim nasional kedua yang tewas di Colon dalam enam tahun terakhir.

Menurut polisi, pada Minggu (3/9), Hernández sedang bersama teman-temannya dan berada di sepanjang jalan di pusat kota Colon, ketika seorang penyerang melepaskan tembakan dari dalam taksi yang melaju. Tujuh orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.

Colon terletak sekitar 80 kilometer di utara Panama City, tempat masuk dan keluarnya kapal-kapal ke Laut Karibia, melalui Terusan Panama.

Provinsi Colon yang berpenduduk sekitar 300.000 jiwa, diwarnai 102 kasus pembunuhan pada tahun 2022 lalu – lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Pihak berwenang mengatakan sebagian besar aksi kekerasan yang terjadi akibat persaingan perdagangan narkoba.

BACA JUGA: Pesepak Bola Tunjukkan Solidaritas pada Jenni Hermoso di Meksiko

Sebelumnya pada tahun 2017, pemain gelandang Amílcar Henríquez juga ditembak mati di provinsi Colon. Ia adalah anggota tim nasional sepak bola Panama yang lolos ke Piala Dunia tahun 2018, yang pertama dalam sejarah.

Hernández bermain untuk Independent Athletic Club, juara bertahan di liga sepak bola professional Panama. Di tim nasional negara itu, Hernández bermain di pertandingan persahabatan melawan juara dunia Argentina pada Maret 2023 lalu. Panama kalah 2-0 dalam pertandingan yang digelar di Buenos Aires itu. Setelah kekalahan itu Hernández dan rekan satu tim lainnya berfoto bersama bintang Argentina, Lionel Messi.

Hernández adalah “pemain professional yang hari ini kehilangan nyawa karena berada di tempat dan waktu yang salah,” tulis presiden Federasi Sepak Bola Panama, Manuel Arias, di platform media sosial X. "Ini adalah contoh kekerasan yang mengguncang masyarakat kita dan harus kita lawan.” [em/rs]