Para ilmuwan menemukan, terkena sisa-sisa pestisida yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan dapat meningkatkan risiko Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD), kondisi pada anak-anak yang menyebabkan susahnya mereka untuk memusatkan perhatian, berperilaku hiperaktif dan impulsif atau kombinasi ketiganya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) antara tiga sampai tujuh persen anak-anak usia sekolah di Amerika mengalami ADHD, yang membuat mereka impulsif dan tidak dapat berkonsentrasi di sekolah.
Dalam penelitian itu, para peneliti di Universitas Montreal dan Harvard mengetes air seni lebih dari 1.100 anak berusia antara delapan sampai 15 tahun, meneliti gangguan yang ditimbulkan oleh produk-produk pestisida organofosfat. Seratus sembilan belas anak dari kelompok yang diuji itu didiagnosa dengan ADHD.
Maryse Bouchard, dari Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan dalam Pekerjaan di Universitas Montreal, dan sekaligus ketua tim penelitian itu, mengatakan, "Yang kami lihat adalah semakin tinggi tingkat sisa-sisa pestisida di dalam air seni, semakin tinggi risiko ADHD di antara anak-anak."
Para peneliti menemukan risiko ADHD hampir dua kali lipat di antara kelompok anak muda yang tingkat zat kimia dalam metabolismenya lebih tinggi, dibandingkan dengan anak-anak dengan tingkat zat kimia yang hampir tidak dapat dideteksi.
Para peneliti mengatakan 40 jenis pestisida organofosfat tercatat dalam daftar pemerintah Amerika.
Organofosfat adalah jenis pestisida yang paling banyak digunakan petani untuk melindungi buah-buahan dan sayuran. Berbagai penelitian menunjukkan organofosfat menyebabkan hiperaktif dan kerusakan kognitif dan perubahan syaraf dan hewan percobaan.
Lynn Goldman, dari Jurusan Ilmu-ilmu Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Johns Hopkins di Baltimore, mengatakan penggunaan pestisida, termasuk organofosfat, meluas di negara-negara berkembang, di mana resiko anak-anak terkena pestisida melalui praktek-praktek pertanian, sangat tinggi.
"Anak-anak itu punya masalah syaraf yang lebih serius dan parah. Jadi, kami melihat bukti-bukti serta dampaknya dalam populasi secara global, " ujar Goldman.
Penelitian baru mengenai pestisida dan ADHD dimuat dalam jurnal Pediatric. (VOA/Budi Setiawan)