Seorang anggota dari kelompok separatis bersenjata (KSB) berinisial NM ditembak mati oleh petugas gabungan TNI-Polri di Kampung Nifasi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Papua, Senin (20/01/2020).
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan kepada VOA, anggota KSB yang tewas ditembak itu bertugas mengumpulkan senjata dan amunisi.
NM juga diketahui merupakan komandan operasi umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap 29 Intan Jaya.
"Bersangkutan sudah lama diikuti sebagai pelaku yang mengumpulkan amunisi dan juga membeli beberapa senjata jenis rakitan. Dia mengitari wilayah Nabire ke arah Kabupaten Paniai," kata Paulus saat dihubungi, Kamis (23/1/2020).
Paulus menjelaskan, penyergapan terhadap anggota KSB itu dilakukan saat NM dan kedua rekannya sedang menaiki kendaraan. Petugas gabungan TNI-Polri yang telah membuntuti mereka kemudian melakukan penangkapan. Namun, pada saat penangkapan tersebut dua rekan NM berhasil kabur.
"Dia dengan menaiki kendaraan dibuntuti ketika turun langsung dieksekusi karena dia mau melarikan diri. Ada dua temannya yang melarikan diri," jelasnya.
Jenderal berbintang dua ini memastikan jika NM merupakan bagian dari KSB yang selama ini membuat keonaran di Papua. Dalam penyergapan itu petugas juga berhasil mengamankan sebuah senjata api jenis rakitan dari tangan NM.
"Mereka menggunakan senjata dan amunisi untuk apa. Dia mengumpulkan barang-barang itu untuk apa. Untuk apa dia mencari dan membelinya, berarti ada niat jahat dari mereka. Itu pertanyaannya sehingga anggota saya perintahkan tetap tindak tegas," ujar Paulus.
Paulus juga mengungkapkan ada oknum masyarakat yang berafiliasi dengan KSB yang tugasnya mencari dan membeli senjata ke beberapa wilayah di Papua. Diduga ada beberapa kepala kampung yang turut membantu pendanaan terkait pembelian senjata dan amunisi tersebut.
"Ada yang dengan sengaja. Ada yang mungkin dipaksa. Kami akan gali terus (informasi) ini," ungkapnya.
Saat ini jenazah dari NM telah dikebumikan oleh pihak keluarga. Pada saat penangkapan tersebut petugas juga turut menyita barang bukti lain seperti satu buah ponsel, buku catatan, buku tabungan Bank Papua, uang Rp 500 ribu, serta sejumlah amunisi.
Sementara itu juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait tewasnya NM.
"Kami belum terima laporan, mungkin TNI-Polri tembak masyarakat dan tuduh anggota TPNPB," kata Sebby kepada VOA. [aa/ft]