Petugas kebersihan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh Twitter setelah Elon Musk mengambil alih perusahaan itu turun ke jalanan San Francisco untuk menuntut dipekerjakan kembali.
Mereka meminta pekerjaan mereka dikembalikan dalam konferensi pers di Balai Kota, yang dihadiri oleh Wali Kota San Francisco London Breed, Senator negara bagian Scott Wiener dan Pengawas Ahsha Safai.
“Kami meminta pejabat eksekutif dan pemilik baru Twitter untuk berbelas kasih, untuk memberikan pengertian dan bekerja sama dengan komunitas yang telah mendukung perusahaan ini siang dan malam, dan untuk melakukan hal yang benar,” kata Wali Kota Breed.
Mereka kemudian beralih ke markas Twitter, yang terpaut dua blok dari balai kota, dan meninggalkan alat penyedot kamar mandi dan alat pel di luar gedung perusahaan itu.
Twitter mem-PHK 48 petugas kebersihan pada 2 Desember lalu.
Juana Chavero, 49 tahun, mengaku sudah bekerja di Twitter selama enam tahun sebelum dipecat.
Ia bekerja pada shift malam, yaitu jam 6 sore sampai 2 pagi. Ia mengaku, ketika terakhir kali ia berangkat kerja, kartu pegawainya sudah dinonaktifkan.
Ia lantas menghubungi atasannya untuk memberitahu bahwa ia terkena PHK.
“Dari peran sebagai pekerja di garis depan, karyawan yang jasanya amat dibutuhkan, tiba-tiba dibuang begitu saja seperti sampah. Sekarang kami di jalanan, menuntut Twitter untuk mempekerjakan kami kembali,” ungkap Chavero. [rd/rs]