Kedua kotak hitam yang berisi data penerbangan pada saat-saat terakhirnya sebelum kecelakaan telah ditemukan dan dibawa ke Washington untuk diperiksa.
Penyelidik kecelakaan udara Amerika mengatakan, pesawat penumpang jet Korea yang jatuh hari Sabtu di bandara San Francisco tampaknya terbang terlalu lambat ketika mendekati landasan.
Ketua badan keselamatan transportasi nasional AS atau NTSB, Deborah Hershman mengatakan pada wartawan hari Minggu bahwa pilot pesawat Asiana Airlines itu berusaha membatalkan pendaratan hanya 1,5 detik sebelum pesawat itu jatuh.
Dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Kedua alat perekam penerbangan telah ditemukan dalam reruntuhan pesawat Asiana Airlines yang mengangkut lebih dari 300 penumpang dan awak pesawat itu.
Kedua kotak hitam yang berisi data penerbangan pada saat-saat terakhir sebelum kecelakaan telah dibawa ke Washington untuk diperiksa oleh NTSB.
Kepala dinas pemadam kebakaran San Francisco mengatakan 19 orang masih berada di rumah sakit, termasuk enam orang yang berada dalam keadaan kritis.
Kata jurubicara pesawat milik Korea Selatan itu kedua penumpang yang tewas adalah anak perempuan China yang berumur 16 tahun.
Kedua korban adalah bagian dari kelompok 30 siswa China yang akan ikut perkemahan musim panas di Amerika. Kebanyakan penumpang pesawat Boeing 777 itu adalah warga China, Korea selatan dan Amerika.
Pesawat itu terbang dari Shanghai dan singgah di Seoul, sebelum melanjutkan penerbangan ke San Francisco. Asiana Airlines adalah maskapai penerbangan kedua terbesar di Korea Selatan setelah Korean Air.
Kata para saksi mata, ekor pesawat itu tampaknya menghantam landasan ketika mendarat, dan sebagian besar kabin penumpang habis terbakar setelah para penumpang berhasil keluar.
Kepala Asiana Airlines Yoon Young-doo mengatakan, ia yakin pesawat itu tidak mengalami gangguan mekanis apapun pada saat kecelakaan. Asiana Airlines adalah maskapai penerbangan kedua di Korea selatan setelah Korean Air.
Ketua badan keselamatan transportasi nasional AS atau NTSB, Deborah Hershman mengatakan pada wartawan hari Minggu bahwa pilot pesawat Asiana Airlines itu berusaha membatalkan pendaratan hanya 1,5 detik sebelum pesawat itu jatuh.
Dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Kedua alat perekam penerbangan telah ditemukan dalam reruntuhan pesawat Asiana Airlines yang mengangkut lebih dari 300 penumpang dan awak pesawat itu.
Kedua kotak hitam yang berisi data penerbangan pada saat-saat terakhir sebelum kecelakaan telah dibawa ke Washington untuk diperiksa oleh NTSB.
Kepala dinas pemadam kebakaran San Francisco mengatakan 19 orang masih berada di rumah sakit, termasuk enam orang yang berada dalam keadaan kritis.
Kata jurubicara pesawat milik Korea Selatan itu kedua penumpang yang tewas adalah anak perempuan China yang berumur 16 tahun.
Kedua korban adalah bagian dari kelompok 30 siswa China yang akan ikut perkemahan musim panas di Amerika. Kebanyakan penumpang pesawat Boeing 777 itu adalah warga China, Korea selatan dan Amerika.
Pesawat itu terbang dari Shanghai dan singgah di Seoul, sebelum melanjutkan penerbangan ke San Francisco. Asiana Airlines adalah maskapai penerbangan kedua terbesar di Korea Selatan setelah Korean Air.
Kata para saksi mata, ekor pesawat itu tampaknya menghantam landasan ketika mendarat, dan sebagian besar kabin penumpang habis terbakar setelah para penumpang berhasil keluar.
Kepala Asiana Airlines Yoon Young-doo mengatakan, ia yakin pesawat itu tidak mengalami gangguan mekanis apapun pada saat kecelakaan. Asiana Airlines adalah maskapai penerbangan kedua di Korea selatan setelah Korean Air.