Upaya Amerika untuk memenangkan gelar ketiga berturut-turut – yang belum pernah terjadi sebelumnya – berakhir pada hari Minggu (6/8) lewat adu penalti. Megan Rapinoe dan Sophia Smith gagal mengeksekusi tendangan penalti yang seharusnya dapat memberikan kemenangan bagi Amerika. Sementara Kelley O'Hara gagal mengeksekusi tendangan terakhir Amerika, sehingga memberikan kemenangan bagi Swedia.
Pesepakbola Swedia, Lina Hurtig, berhasil mencetak gol dan menyingkirkan Amerika dari Piala Dunia dengan skor 5-4 setelah bermain imbang tanpa gol pada babak pertama dan kedua (waktu normal) serta perpanjangan waktu. Amerika sempat memimpin adu penalti hingga melesetnya tiga tendangan.
Kekalahan dalam adu penalti ini membuat Amerika tersingkir paling awal dalam sejarah turnamen Piala Dunia Perempuan; yang pernah dimenangkannya empat kali.
"Maksud saya, ini seperti sebuah lelucon yang menyakitkan. Bagi saya pribadi, ini seperti dark-comedy karena saya gagal mengeksekusi penalti," ujar Rapinoe sambil mengusap air mata. "Ini adalah sisi gelap dari keindahan permainan ini. Dan ini kejam.”
Penjaga gawang AS, Alyssa Naeher, berargumen dia telah berhasil menahan bola tendangan Hurtig, namun wasit memutuskan bola telah melewati garis gawang.
Pesepakbola Swedia Rayakan Kemenangan dengan “Dancing Queen”
Stadion memainkan lagu "Dancing Queen" dari Abba saat para pesepakbola Swedia merayakan kemenangan mereka, dan para pesepakbola Amerika terisak.
"Kami baru saja kalah hanya satu milimeter di Piala Dunia. Itu sulit," kata Naeher, yang berhasil menyarangkan tendangan penaltinya sendiri. "Saya bangga dengan perjuangan tim. Kami tahu bahwa kami belum melakukan yang terbaik di babak penyisihan grup dan kami menginginkan penampilan tim yang lengkap dan tim tampil dengan baik."
Naeher memuji kiper Swedia, Zecira Musovic, yang melakukan 11 penyelamatan untuk menyingkirkan Amerika di babak 16 besar; yang pertama kali dalam sejarah tim itu. Sebelumnya hasil terburuk tim sepakbola perempuan Amerika adalah berada di peringkat ketiga, tiga kali berturut-turut.
“Kami tidak berhasil mencetak gol," ujar Julie Ertz sambil terisak, setelah kekalahan itu. "Penalti itu sangat sulit. Sangat emosional karena mungkin ini merupakan pertandingan terakhir saya. Ini saat yang emosional. Itu jelas menyebalkan. Penalti adalah yang terburuk."
Kekalahan ini sudah diperkirakan sebelumnya, setelah permainan Amerika yang lesu dalam tiga pertandingan penyisihan grup. Namun, mereka menunjukkan permainan terbaik saat menghadapi Swedia, hanya untuk kemudian ditentukan melalui adu penalti.
"Saya bangga dengan para pesepakbola perempuan di lapangan," ujar pelatih Amerika, Vlatko Andonovski. “Kami tahu, cara bermain kami dikecam, dan juga penampilan di beberapa kesempatan. Saya kira penampilan hari ini menunjukkan kegigihan, ketangguhan dan perjuangan. Keberanian untuk menunjukkan bahwa kami telah melakukan semua yang kami bisa untuk memenangkan pertandingan ini. Sayangnya, sepak bola kadang-kadang bisa kejam.”
Swedia Maju ke Perempat Final
Ini merupakan keempat kalinya Amerika melaju ke babak perpanjangan waktu di Piala Dunia Perempuan. Ketiga pertandingan sebelumnya berakhir dengan adu penalti, termasuk pada final tahun 2011 yang dimenangkan oleh Jepang. Amerika sempat menang melalui adu penalti pada pertandingan perempat final tahun 2011 ketika melawan Brasil, dan pada final di Rose Bowl tahun 1999 melawan China.
Swedia menyingkirkan Amerika dari Olimpiade tahun 2016 di perempat final, juga melalui adu penalti.
Swedia melaju ke perempat final untuk menghadapi Jepang, juara Piala Dunia tahun 2011, yang mengalahkan Norwegia 3-1 pada Sabtu malam (5/8).
Swedia belum pernah memenangkan turnamen internasional besar, baik Piala Dunia maupun Olimpiade. Yang paling dekat yang pernah diraih tim ini adalah menjadi runner-up Piala Dunia Perempuan tahun 2003. Swedia berada di posisi ketiga pada Piala Dunia Perempuan tahun 1999, 2011 dan 2019; dan memenangkan medali perak di dua Olimpiade terakhir.
Kekalahan Tim AS, Akhiri Karir Rapinoe
Hasil pertandingan hari Minggu ini juga mengakhiri karir internasional Rapinoe, peraih Sepatu Emas Piala Dunia Perempuan tahun 2019 yang akan pensiun setelah Piala Dunia Perempuan ini. Dia telah mengambil peran yang lebih kecil dalam turnamen terakhirnya ini, dan menjadi pemain pengganti pada pertandingan pertama dan ketiga Amerika di babak grup. Rapinoe juga tidak turun dari bangku cadangan pada pertandingan tengah. Ia baru masuk pada babak perpanjangan waktu melawan Swedia, dan setelah beberapa menit beraksi ia gagal mengontrol bola yang dimainkan, dan gagal mengeksekusi tendangan penalti yang seharusnya bisa menjadi penentu kemenangan Amerika. [em/lt]