Seorang pianis Turki diadili atas tuduhan menyulut kebencian agama dan menghina Islam dalam komentar yang dibuatnya di Twitter bulan April.
Pianis Turki yang terkenal di dunia, Fazil Say yang berusia 42 tahun, tampil di pengadilan Istanbul untuk membela diri atas tuduhan itu, yang berakar dari sejumlah pesan Twitter yang berisi gurauan mengenai warga Muslim.
Jika terbukti bersalah, Fazil Say diancam hukuman paling lama 18 bulan penjara.
Say pernah menjadi duta budaya bagi Uni Eropa dan pernah tampil bersama dengan sejumlah orkestra, termasuk New York Philharmonic dan Orkes Sumfoni Berlin.
Kasus Say itu menimbulkan keprihatinan bahwa Turki memperketat kontrol atas kebebasan menyatakan pendapat. Sedikitnya 100 demonstran hadir di pengadilan untuk memrotes pengadilan terhadap Say.
Turki memiliki pemerintah sekuler, tetapi hampir semua warganya beragama Islam.
Jika terbukti bersalah, Fazil Say diancam hukuman paling lama 18 bulan penjara.
Say pernah menjadi duta budaya bagi Uni Eropa dan pernah tampil bersama dengan sejumlah orkestra, termasuk New York Philharmonic dan Orkes Sumfoni Berlin.
Kasus Say itu menimbulkan keprihatinan bahwa Turki memperketat kontrol atas kebebasan menyatakan pendapat. Sedikitnya 100 demonstran hadir di pengadilan untuk memrotes pengadilan terhadap Say.
Turki memiliki pemerintah sekuler, tetapi hampir semua warganya beragama Islam.