Presiden Amerika Donald Trump memberikan pidato kenegaraan ketiga Selasa malam, hanya beberapa jam sebelum penutupan sidang pemakzulan terhadap dirinya ketika Senat Amerika yang dikuasai oleh Partai Republik diperkirakan akan membebaskannya dari tuduhan bahwa ia menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi upaya Kongres untuk menyelidikinya.
Dalam pidato tahunan yang menginformasikan kepada Kongres tentang prioritas kebijakan yang akan datang itu, Trump terutama berfokus pada pencapaian domestik dengan tujuan untuk menarik pemilih dalam pemilihan presiden mendatang.
Presiden Donald Trump memulai pidato kenegaraannya pada tahun pemilihan 2020 dengan mengingatkan janji kampanyenya pada tahun 2016.
“Tiga tahun lalu, kita meluncurkan Great American Comeback (“Kembalinya Kehebatan Amerika”). Malam ini, saya berdiri di depan Anda untuk berbagi keberhasilan yang luar biasa," kata Donald Trump.
Your browser doesn’t support HTML5
Di ruang sidang di mana dia dimakzulkan oleh Partai Demokrat kurang dari dua bulan lalu, Trump sama sekali tidak menyinggung soal persidangan di Senat tetapi menolak berjabat tangan dengan Ketua DPR Nancy Pelosi dan fokus pada upayanya untuk membangun ekonomi Amerika.
“Jika kita tidak membalikkan kebijakan ekonomi yang gagal dari pemerintahan sebelumnya, dunia sekarang tidak akan menjadi saksi keberhasilan ekonomi Amerika yang hebat.”
Menuju ke tahun pemilihan presiden 2020, Trump telah memperoleh peringkat persetujuan untuk kinerjanya 49 persen secara nasional. Pidatonya difokuskan pada berbagai prakarsa kebijakan domestik termasuk infrastruktur dan layanan kesehatan serta jaminan bahwa Amerika ikut menangani krisis virus corona.
“Kita berkoordinasi dengan pemerintah China dan bekerja sama secara erat untuk mengatasi virus corona di China. Pemerintahan saya akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi warga negara kita dari ancaman ini," jelasnya.
BACA JUGA: Pengadilan Diperkirakan akan Bebaskan Trump dari DakwaanTrump membahas beberapa prioritas kebijakan luar negeri kunci pemerintahannya, termasuk mengundang tamu istimewa Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela yang diakui AS dan puluhan negara lainnya sebagai presiden negara itu, untuk menghadiri pidatonya.
“Semua orang Amerika bersatu dengan rakyat Venezuela dalam perjuangan mereka yang benar demi kebebasan! Sosialisme menghancurkan negara, Tetapi selalu ingat, kebebasan menyatukan jiwa,” imbuh Trump.
Trump mengatakan pemerintahannya telah menemukan solusi baru untuk perdamaian di Timur Tengah. “Dengan menyadari bahwa semua upaya pada masa lalu telah gagal, kita harus gigih dan kreatif untuk menstabilkan kawasan dan memberi jutaan orang muda perubahan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Dia juga sekali lagi mengisyaratkan penarikan Pasukan Amerika dari Afghanistan, tetapi tidak menawarkan banyak kesempatan untuk kerja sama bipartisan.
BACA JUGA: AS akan Lakukan Penarikan Pasukan di AfghanistanGretchen Whitmer, gubernur Michigan, negara bagian yang dapat memainkan peran kunci dalam memutuskan pemilihan presiden 2020 memberikan tanggapan Partai Demokrat.
“Menggertak orang dengan cuitan di Twitter tidak memperbaiki jembatan, tetapi itu membakarnya,” kata Gubernur Gretchen Whitmer.
Tetapi ketika Trump menyelesaikan pidatonya, Ketua DPR Nancy Pelosi merobek salinan pidatonyamenjadi dua, suatu pengingat bahwa perselisihan pemakzulan yang sangat partisan masih jauh dari selesai. [lt/uh]