Pidato Obama: Indonesia Target Pasar Baru bagi Amerika

  • Susy Tekunan

Presiden AS Barack Obama saat memberikan pidato di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Rabu 10 November 2010.

Obama mengatakan, Indonesia diharapkan bisa menjadi sasaran ekspor AS, sama halnya AS menjadi sasaran ekspor Indonesia.

Sekitar 6.500 hadirin duduk di dalam Balairung Universitas Indonesia di Depok, sibuk menjepretkan foto dengan telepon genggam sambil menyimak pidato presiden Barack Obama. Di awal pidatonya Presiden Obama terus mengingatkan hadirin tentang kedekatannya pada Indonesia. Mulai dari suasana Jakarta di akhir tahun 60-an, penjual sate dan baso, serta kendaraan bemo dan bajaj.

Pidato yang disusun rapi ini juga membawa pesan ekonomi yang dikatakan Gedung Putih sebagai misi kunjungan Obama ke Asia kali ini. Presiden Obama mengatakan, “Amerika punya keuntungan dari meningkatnya kemakmuran masyarakat Indonesia. Semakin banyak jumlah penduduk ekonomi menengah Indonesia berarti target pasar baru bagi produk Amerika. Sama halnya Amerika menjadi sasaran barang produksi Indonesia.”

Keberangkatan Obama 3 hari setelah kekalahan besarnya di pemilu sela dibuat sebagai misi untuk mempromosikan produk Amerika di negara-negara dengan penduduk terbanyak.

Menguatnya kelas menengah Indonesia, diharapkan bisa menjadi pasar baru produk AS, termasuk industri otomotif.

Meningkatnya jumlah ekspor produk Amerika akan berarti peningkatan produksi dan terbukanya lapangan pekerjaan. Besarnya pengangguran di AS dengan angka di atas 9 persen ini telah menjatuhkan partai Presiden Obama dalam pemilu sela tanggal 2 November lalu.

Namun kritik beranggapan harapan yang diungkapkan dalam pidato tersebut kurang realistis karena daya beli yang masih rendah. Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk ke-4 terbanyak di dunia, tepat di bawah urutan Amerika.

Profesor Jeffrey Winters, pengamat politik dari Universitas Northwestern mengatakan, “Indonesia duduk di tangga ke-13 ekonomi terbesar dunia yang memberikan kesan sebagai kekuatan ekonomi. Namun untuk GDP perkapita Indonesia berada di jajaran ke 155 di dunia. Jumlah penduduk kelas menengah Indonesia juga terbatas dan tidak punya daya beli untuk merangsang ekonomi AS.”

Profesor Winters meragukan kalau Presiden Obama bisa meyakinkan pemilih di AS bahwa kunjungannya ke Asia ini akan menurunkan angka pengangguran.

Presiden Obama juga mengungkit mengenai peran negara-negara G-20 untuk menentukan arah ekonomi dunia. Indonesia termasuk didalam kelompok 20 negara yang akan bertemu tanggal 11 November. Presiden Obama dan rombongan kini telah berada di Seoul, Korea Selatan untuk menghadiri KTT G-20.

Perundingan kali ini diperkirakan akan jauh lebih sulit bagi Presiden Obama dibandingkan dengan pertemuan G-20 sebelumnya. Beberapa negara anggota G-20 menganggap keputusan Badan Cadangan Keuangan Negara untuk mengucurkan 600 milyar dollar dana merangsang pertumbuhan ekonomi akan merendahkan nilai mata uang dolar.