Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyampaikan pidato yang direkam untuk Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) dari Yerusalem, memicu seruan dari Partai Demokrat untuk melakukan investigasi terhadap apa yang mereka sebut partisipasi “yang sangat tidak biasa” dalam suatu acara partisan.
Pompeo sedang dalam lawatan ke Timur Tengah pekan ini dan melakukan kunjungan pertama di Yerusalem. Dalam pidatonya, ia memuji kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden Donald Trump, dengan menyebut tentang keputusan Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, perundingannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, upaya-upayanya mengalahkan kelompok ISIS dan menentang apa yang disebut Pompeo sebagai “agresi predator” China.
Sebelum pernyataannya diputar dalam siaran konvensi pada Selasa (25/8) malam, pernyataan Pompeo menarik perhatian bagi Demokrat, termasuk anggota Kongres Joaquin Castro, yang menyerukan investigasi.
Castro, yang memimpin Subkomite Hubungan Luar Negeri mengenai Pengawasan dan Investigasi di DPR AS, mengirim surat kepada Deputi Menteri Luar Negeri Stephen Biegun, yang meminta jawaban tertulis atas pertanyaan-pertanyaannya dan penjelasan dari Departemen Luar Negeri AS selambatnya tanggal 1 September.
BACA JUGA: Menlu AS Pompeo Melawat ke Bahrain“Sangat tidak biasa, dan kemungkinan besar belum pernah terjadi sebelumnya, seorang menteri luar negeri yang sedang menjabat berbicara dalam suatu konvensi partai bagi salah satu partai politik,” kata Castro. “Tampaknya ini juga ilegal,” lanjutnya.
Castro mengatakan ia ingin mengetahui sumber daya Departemen Luar Negeri yang mungkin digunakan untuk menggelar pidato itu, apakah ada pegawai departemen yang terlibat, dan apakah tim sukses Trump, partai Republik atau organisasi luar lainnya akan menutup biaya perjalanan Pompeo ke Israel.
Castro menulis bahwa Pompeo sedang dalam perjalanan dinas yang dibiayai oleh semua pembayar pajak Amerika tanpa basis politik sewaktu pidato itu direkam. Pompeo juga kemungkinan besar sedang dalam dinas resmi sewaktu pidato itu ditayangkan di RNC, tulis Castro.
Pompeo sedang berada di Bahrain, persinggahannya dalam lawatan itu ketika video tersebut diputar. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada seorang wartawan yang bepergian bersama dengan Pompeo bahwa diplomat itu berbicara atas nama pribadi dan bahwa tidak ada personel maupun sumber daya departemen yang terlibat.
Pompeo sendiri mengirim surat kawat kepada staf departemennya bulan lalu yang menyoroti peraturan untuk tidak terlibat dalam aktivitas politik.
Surat kawat itu membeberkan praktik-praktik yang dapat dilakukan, seperti memberikan suara dalam pemilu, menyumbang ke kampanye politik dan menyatakan pendapat mengenai kebijakan serta isu dalam konteks nonpartisan.
Sementara itu tindakan yang dilarang mencakup pemberian dana pribadi bagi seorang kandidat, menggunakan jabatan resmi untuk kepentingan politik partisan, dan terlibat dalam aktivitas politik sewaktu bertugas atau berada di tempat kerja. [uh/ab]