Pihak Barat Masih Memperdebatkan Kemungkinan Pemberian Sanksi terhadap Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan penjelasan Kepala Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov dalam pertemuan Dewan Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow, pada 21 Desember 2021. (Foto: Sputnik/Mikhail Tereshchenko/Pool via Reuters)

Polandia dan Lithuania telah mendukung Ukraina dalam mendesak pihak Barat agar segera memberlakukan sanksi terhadap Rusia karena peningkatan jumlah pasukan militernya di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

Ketakutan akan invasi Rusia yang kini menghantui, Presiden Polandia Andrzej Duda, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, pada Senin (20/12), “menyerukan masyarakat internasional agar meningkatkan sanksi terhadap Federasi Rusia karena agresinya terhadap Ukraina.”

BACA JUGA: Putin Resmikan Kapal Selam Baru Bertenaga Nuklir Rusia

Dalam pernyataan yang diterbitkan setelah pertemuan para pemimpin itu di wilayah Pegunungan Carpathian, Ukraina, mereka “kembali mendesak Kremlin untuk mengurangi eskalasi yang terjadi dengan menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.”

Meskipun Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya pada bulan ini, bahwa Rusia akan menanggung sebuah kerugian besar jika melakukan invasi ke Ukraina, sumber-sumber dari pihak Barat mengatakan pengerahan ratusan tank, meriam howitzer, artileri dan puluhan ribu pasukan Rusia di wilayah perbatasan tersebut tidak berkurang.

BACA JUGA: AS: Kami Siap Memulai Pembicaraan dengan Rusia

Pihak berwenang AS dan negara-negara Barat khawatir bahwa Putin sedang berusaha mengulangi apa yang terjadi pada 2014, di mana saat itu Moskow berhasil mencaplok wilayah Krimea dengan mengggunakan kekuatan militer untuk menguasai sebagain besar wilayah Donbas di bagian timur Ukraina.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Eropa dan Eurasia, Karen Donfried, mengatakan bahwa AS dan pihak sekutunya akan memberikan "sanksi ekonomi yang kuat yang belum pernah terpikirkan sebelumnya" terhadap Rusia jika negara tersebut menginvasi Ukraina. [jm/my/rs]