Sebuah audit baru-baru ini terhadap Badan Keamanan Transportasi Amerika (TSA) menunjukkan, badan itu gagal mengidentifikasi 73 pekerja yang terkait dengan terorisme.
Sebuah laporan yang baru-baru ini dirilis U.S. Office of the Inspector General -- lembaga independen yang mengawasi program dan operasi Departemen Pertahanan – mengatakan, proses berlapis yang diberlakukan TSA untuk memeriksa pekerja penerbangan pada umumnya efektif, namun badan itu tidak memiliki akses ke informasi daftar pantau teroris yang diperlukan untuk melakukan evaluasi lebih seksama.
Laporan itu mengatakan, ribuan catatan yang digunakan untuk melakukan investigasi tidak memiliki informasi yang lengkap dan akurat.
Laporan itu mengatakan, pengujian menunjukkan, TSA tidak mengidentifikasi 73 orang yang masuk kategori terkait terorisme karena TSA tidak diberi wewenang menerima semua informasi terkait terorisme berdasarkan kebijakan antar lembaga terkait daftar pantau teroris.
Laporan itu merekomendasikan agar TSA meminta dan mengevaluasi data daftar pantau tambahan.
Laporan ini muncul beberapa hari setelah tersebar berita bahwa laporan internal mendapati para pengawas pintu masuk bandara gagal mendeteksi peledak palsu dan senjata di kebanyakan uji yang dilakukan agen-agen federal yang menyamar.