Pihak Berwenang Pakistan Dikecam Keras karena Melarang Demo

Para pendukung pemimpin oposisi Pakistan, Imran Khan, meneriakkan slogan anti-pemerintah di luar rumah kediaman Khan di Islamabad, Pakistan, 28 Oktober 2016. (REUTERS/Faisal Mahmood).

Jalan-jalan ke Islamabad tetap sebagian dihambat dengan peti-peti kemas sementara polisi menggunakan pentungan untuk membubarkan para anggota PTI yang sedang menuju kota tersebut.

Pihak berwenang di Pakistan mendapat kecaman keras atas penindakan terhadap para aktivis politik yang berusaha mengadakan demonstrasi anti-pemerintah, tetapi mengizinkan kelompok radikal Islamis yang terlarang berdemonstrasi di tengah ibukota negara itu.

Partai politik oposisi, partai Tehreek-i-Insaf Pakistan (PTI), yang dipimpin oleh Imran Khan berencana untuk berkumpul di Islamabad hari Rabu untuk melancarkan demonstrasi yang menuntut Perdana Menteri Nawaz Sharif agar meletakkan jabatan, dengan menuduhnya korupsi.

Tetapi pemerintah melarang semua pawai politik dan agama di kota itu hari Kamis dan melancarkan penindakan penangkal di seluruh negara itu untuk mencegah para anggota dan tokoh PTI berpawai di Islamabad, dan menahan ratusan orang.

Jalan-jalan ke Islamabad tetap sebagian dihambat dengan peti-peti kemas sementara polisi menggunakan pentungan untuk membubarkan para anggota PTI yang sedang menuju kota tersebut.

Khan juga telah ditahan di rumahnya dekat Islamabad bersama para tokoh teras partai itu yang mengadakan pertemuan disana, walaupun ia telah bertekad untuk datang dan memimpin demonstrasi tanggal 2 November di kota itu.

Tetapi sementara para pendukung PTI bentrok dengan polisi sepanjang hari hari Jumat hingga larut malam, partai Islamis yang berbasis Sunni, Ahle Sunnat Wai Jamaat (ASWJ), mengadakan rapat umum di bagian tengah Islamabad walaupun pemerintah melarang pertemuan demikian.

Namun, para pejabat kementerian dalam negeri membenarkan rapat umum agama itu, dengan alasan itu adalah pertemuan tahunan bagi ASWJ yang telah dengan resmi meminta izin terlebih dahulu. [gp]