Partai oposisi utama Turki telah mempertahankan kendalinya atas kota-kota utama dan meraih kemenangan besar dalam pemilihan lokal.
Hasil awal yang dilaporkan media pemerintah pada hari Minggu (31/3) menunjukkan bahwa wali kota Istanbul dan Ankara dari partai oposisi berhasil mempertahankan kursi mereka. Partai mereka memimpin di 36 provinsi.
Pemungutan suara itu dipandang sebagai barometer popularitas presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang berusaha untuk memenangkan kembali kendali dari oposisi atas daerah-daerah perkotaan sejak diambil alih pada lima tahun lalu di tengah kemerosotan ekonomi dan inflasi yang tinggi.
Hasil kuat tersebut kemungkinan akan membantu membangkitkan pihak oposisi setelah mengalami kekalahan telak dalam pemilu presiden dan parlemen sebelumnya.
Massa dalam jumlah besar berkumpul di luar balai kota Ankara untuk merayakan kemenangan tersebut.
BACA JUGA: Status Palsu dan Kawin Anak: Sekelumit Permasalahan di Kamp Pengungsi ISIS Al-HolSekitar 61 juta orang, termasuk lebih dari satu juta pemilih pemula, memenuhi syarat memberikan suara untuk semua kota metropolitan, wali kota dan pemimpin kecamatan, serta pengurus wilayah lokal.
Meski begitu, kantor berita Turki Anadolu Agency mengatakan tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai sekitar 76%, menurun dari 87% yang tercatat pada tahun lalu.
Sekitar 594.000 personel keamanan ditugaskan di seluruh negeri untuk memastikan pemungutan suara berjalan lancar. Namun, satu orang tewas dan 11 orang lainnya terluka di Kota Diyarbakir akibat perselisihan mengenai pemilihan pengurus wilayah lokal berubah menjadi kekerasan.
Sedikitnya enam orang juga terluka dalam perkelahian yang terjadi di provinsi Sanliurfa. [ti/rs]