Maskapai penerbangan Kenya Airways pada Sabtu (5/11) mengancam akan memberhentikan pilotnya yang mogok jika mereka tidak segera kembali bekerja. Aksi pemogokan yang dilakukan pilot maskapai tersebut telah menyebabkan puluhan penerbangan dibatalkan dan ribuan penumpang terlantar.
Pilot di salah satu operator industri penerbangan terbesar di Afrika tersebut melakukan aksinya sejak pukul 06.00 waktu setempat sehingga mempengaruhi pelancong bisnis dan rekreasi di salah satu pusat penerbangan paling penting di Afrika itu.
Dalam memo internal yang disebarkan kepada para pilot yang dilihat oleh Reuters, maskapai mengatakan pemogokan itu ilegal dan meminta pilot untuk segera kembali bertugas.
"(Pemogokan) ini telah mengakibatkan ketidaknyamanan besar bagi tamu kami dan kerugian yang diakibatkannya. Tindakan ini ditafsirkan sebagai berpartisipasi dan terlibat dalam aksi industri ilegal," kata memo itu.
"Pilot yang tidak melapor bertugas ... akan melanggar perintah hukum yang dikeluarkan oleh manajemen dan meminta tindakan disipliner, yang dapat mengakibatkan pemecatan,” menurut memo tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu (5/11) Asosiasi Pilot Maskapai Kenya (KALPA) mengatakan manajemen maskapai telah menolak untuk mendengarkan usulan para pilot terkait permasalahan yang dihadapi.
BACA JUGA: Dokter Mogok Kerja, RS Rujukan Terbesar di Kenya Lumpuh"Tidak ada pesawat KQ (Kenya Airways) yang berangkat dari Bandara Internasional Jomo Kenyatta yang diterbangkan oleh anggota KALPA mulai pukul 06.00 pagi ini," kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan. "Pemogokan itu berlaku penuh."
Kenya Airways meminta maaf kepada penumpang dalam sebuah pernyataan dan mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan ketidaknyamanan tersebut.
Sebelum pemogokan dilakukan, perusahaan telah memperingatkan para pilot bahwa aksi tersebut dapat membahayakan pemulihan korporat dari pandemi, yang mengakibatkan kerugian setidaknya 300 juta shilling ($2,5 juta) per hari. [ah]