Beberapa salinan album milik mendiang Prince "Black Album" dalam bentuk piringan hitam, salah satu dari rekaman langka di dunia, muncul kembali. Padahal, 30 tahun yang lalu, bintang pop eksentrik legendaris meminta album ini dihancurkan.
Recordmecca, situs kolektor yang dimiliki oleh mantan eksekutif label Warner Brothers, menjual salinan album tersebut seharga 15 ribu dolar.
Bintang Purple Rain, yang sedang dipuncak ketenaran, pada Desemer 1987, ingin mengeluarkan album baru dengan cara yang belum pernah dilakukan artis lain sebelumnya, yaitu diam-diam mengirimkan ke toko-toko, tanpa mencantumkan namanya atau hasil seni di album tersebut.
Warner mencoba menghalangi niat Price, namun akhirnya menyerah dan memerintahkan untuk mencetak piringan hitam tersebut. Album itutidak ada judulnya, namun secara informal diberi judul "Black Album" karena sampulnya kosong dan berwarna hitam.
Namun tak lama kemudian, Prince mengatakan dia mendapat pencerahan spiritual bahwa album tersebut mengandung "roh jahat" dan meminta seluruh salinan dihancurkan.
Warner berhasil menyita dan menghancurkan lebih dari 500.000 salinan di pabrik mereka. Namun pemilik Recordmecca, Jeff Gold, yang bekerja sama dengan Prince di Warner, mengatakan dia baru saja menghubungi sesama mantan eksekutif yang memiliki lima salinan.
Gold mengatakan eksekutif itu, yang meminta tidak diungkap identitasnya, telah mengirimkan rekaman ke anak perempuannya, yang baru saja membeli alat pemutar piringan hitam yang sedang populer kembali.
Saat memeriksa koleksinya, dia menemukan dua amplop distribusi Warner. Di dalamnya ada lima salinan "Black Album."
"Selama 30 tahun, dua surat itu tidak dibuka di antara kotak-kotak piringan hitam," kata Gold.
Mantan eksekutif ini memutuskan untuk menjual tiga salinan. Gold menawarkan satu salinan secara online. Dia mengatakan sudah menjual satu secara langsung dan akan menjual yang ketiga nanti.
Gold mengatakan dia akan menyertakan sertifikat keaslian piringan hitam itu. [fw/au]