Plastik untuk Mesin Cetak 3D Kemungkinan Ramah Lingkungan

Your browser doesn’t support HTML5

Para pengamat masa depan memandang hal ini sebagai awal dari revolusi industri ketiga, namun para pengamat lingkungan menyampaikan kekhawatiran dengan bertambahnya jenis obyek plastik yang sulit terurai di tempat-tempat pembuangan sampah dan samudra.

Seolah-olah tidak cukup dengan apa yang kita miliki, piranti terbaru yang wajib kita miliki, mesin cetak 3D kelas konsumen, bisa menggunakan plastik. Para peneliti di Belgia mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan sejenis plastik baru yang ramah lingkungan, cocok tidak hanya untuk mesin cetak 3D, namun juga untuk penggunaan dalam bidang pengobatan.

Sejak awal 1980-an, mesin cetak 3D telah berevolusi dari instrumen laboratorium yang sangat canggih menjadi barang konsumen dengan harga terjangkau, yang memungkinkan para pemiliknya untuk menciptakan desain mereka sendiri yang semakin rumit.

Para pengamat masa depan memandang hal ini sebagai awal dari revolusi industri ketiga, namun para pengamat lingkungan menyampaikan kekhawatiran dengan bertambahnya jenis obyek plastik yang sulit terurai di tempat-tempat pembuangan sampah dan samudra.

Sumber masalah utamanya adalah plastik berbasis minyak tanah yang tidak dapat terurai. Ada alternatif-alternatif lain yang lebih ramah lingkungan seperti polylactic acid plastic, atau PLA, plastik berbasis gula yang bersumber dari tanaman jagung atau tebu, namun jenis plastik tersebut lebih mahal.

Michiel Dusselier, seorang peneliti di Universitas Leuven, mengatakan para ilmuwan telah menemukan metode manufaktur PLA yang lebih cepat dan lebih murah dibandingkan sebelumnya.

"Ketimbang proses dua langkah yang ada pada saat ini, proses ini hanya satu langkah. Proses yang kami lakukan bekerja pada suhu 100 derajat Celcius lebih rendah dan produktivitas kami, yang adalah seberapa banyak produk yang dapat Anda hasilkan untuk setiap volume reaktor per jam, jauh lebih tinggi dan produk kami jauh lebih bersih, sehingga kami tidak menghasilkan produk-produk sampingan," ujar Dusselier.

PLA adalah satu dari sedikit jenis plastik yang tidak hanya sesuai untuk mesin cetak 3D namun juga untuk beberapa benda-benda medis yang mudah terurai di alam seperti benang untuk pembedahan.

"Saya kira sekarang akan ada jauh lebih banyak pemain di pasaran yang menawarkan harga produk yang jauh lebih rendah dan saya rasa ini mungkin benar-benar menjadi awal dari PLA untuk memasuki bisnis bio-plastik," ujar Bert Sels, seorang profesor di Universitas Leuven.

Meskipun tidak semua aplikasi dapat menggunakan PLA, sebuah perusahaan petrokimia telah mengembangkan proses baru untuk keperluan produksi massal, yang meningkatkan harapan bahwa akan lebih banyak lagi produk plastik yang tidak lama lagi akan terbuat dari unsur kimia yang mudah terurai di alam. [ww/dw]