Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada hari Kamis (28/9) mengatakan dalam sebuah pertemuan pejabat pemerintahan bahwa “dalam beberapa hari ke depan tidak akan ada lagi orang Armenia yang tersisa di Nagorno-Karabakh.”
“Ini adalah aksi pembersihan etnis secara langsung dan perampasan tanah air, seperti yang sudah kita sampaikan kepada komunitas internasional sejak lama,” tambah Pashinyan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menolak “dengan tegas” tuduhan Pashinyan.
“Pashinyan tahu betul bahwa kepergian orang Armenia dari wilayah Karabakh di Azerbaijan adalah keputusan pribadi mereka dan tidak ada hubungannya dengan relokasi paksa,” kata kementerian itu.
Sementara itu, pemerintahan separatis Nagorno-Karabakh mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan membubarkan diri dan republik yang tidak diakui itu pun akan lenyap akhir tahun ini, setelah selama tiga dekade mengupayakan kemerdekaan.
BACA JUGA: Pemerintah Separatis Nagorno-Karabakh Nyatakan Akan Bubarkan DiriLangkah tersebut dilakukan setelah Azerbaijan melancarkan serangan kilat pekan lalu untuk merebut kembali kendali penuh atas wilayah tersebut dan menuntut agar pasukan Armenia di Nagorno-Karabakh dilucuti dan agar pemerintahan separatis membubarkan diri.
Sebuah dekrit yang ditandatangani presiden separatis, Samvel Sharkhramanyan, mengutip perjanjian yang dicapai 20 September lalu untuk mengakhiri pertempuran, di mana Azerbaijan akan mengizinkan “pergerakan bebas, sukarela dan tidak dihalang-halangi” warga Nargorno-Karabakh ke Armenia.
Eksodus massal penduduk etnis Armenia dari wilayah pegunungan di dalam Azerbaijan itu dimulai pada hari Minggu (24/9).
Armenia telah mendirikan dua pusat utama penerimaan orang etnis Armenia di Kota Goris dan Vayk, untuk mendaftar mereka dan menentukan kebutuhan mereka yang melarikan diri dari Nagorno-Karabakh.
Pemerintah Armenia menawarkan akomodasi bagi mereka yang belum memiliki tempat bernaung. Baru 13.922 dari 70.500 orang yang menyeberang ke negara itu – kurang dari 20% - yang sudah mendaftarkan diri untuk menerima akomodasi. [rd/jm]