Puluhan ribu orang berkumpul di sebuah rapat umum di Ibu Kota Armenia, Yerevan, Senin (21/6), untuk merayakan kemenangan pemilihan penjabat Perdana Menteri Nikol Pashinyan.
Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa hasil yang terkumpul menunjukkan bahwa Partai Pashinyan memenangkan pemilihan parlemen yang dipercepat untuk meredakan kemarahan atas kesepakatan damai yang ditandatanganinya dengan Azerbaijan.
Ketika malam tiba, Pashinyan berbicara kepada massa pendukung yang bersorak-sorai dari panggung di pusat kota itu.
Pashinyan mengadakan pemilihan yang dipercepat setelah berbulan-bulan terjadi protes menuntut pengunduran dirinya karena kesepakatan damai yang ditandatanganinya untuk mengakhiri perang enam minggu dengan Azerbaijan karena wilayah Nagorno-Karabakh.
Perjanjian tersebut, yang dikecam oleh para pengunjuk rasa sebagai pengkhianatan terhadap kepentingan nasional, karena Azerbaijan merebut kembali kendali atas sebagian besar Nagorno-Karabakh dan daerah sekitarnya yang telah dikuasai oleh pasukan Armenia selama lebih dari seperempat abad.
Namun, hasil pemungutan suara pada Minggu (20/6) itu menunjukkan bahwa Pashinyan masih memperoleh dukungan luas. Pasyinyan adalah seorang mantan jurnalis berusia 46 tahun yang berkuasa setelah memimpin protes besar-besaran pada tahun 2018 yang menggulingkan pendahulunya. [lt/mg]