Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan ia tidak mengkritik Uni Eropa karena tidak menerima dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca yang sudah terkontrak negara itu. Morrison mengatakan lebih dari tiga juta dosis tidak sampai di Australia, sehingga mengacaukan program vaksinasi di negara itu.
Berbicara pada konferensi pers di Canberra, Rabu (7/4), Morrison mengatakan pernyataannya "bukan perselisihan." Ia mengatakan, ia "menjelaskan kepada publik Australia bahwa masalah pasokan vaksin yang membatasi, dan terutama dalam beberapa bulan ini, telah menghambat program vaksinasi secara keseluruhan.
Morrison mengatakan ia akan menulis lagi ke Uni Eropa dan AstraZeneca untuk meminta mereka mengirim lengkap dosis vaksin yang dipesan. Ia menambahkan, sebagian dosis vaksin itu akan dikirim untuk membantu negara tetangganya, Papua Nugini dalam menangani peningkatan infeksi virus corona.[ka/ft]