PM Baru Australia Dilantik Setelah Menangkan Pemilihan

Gubernur Jenderal Australia David Hurley, kanan, melantik Anthony Albanese sebagai Perdana Menteri baru Australia, Senin, 23 Mei 2022, di Canberra. (Lukas Coch/AAP via AP)

Perdana menteri baru Australia dilantik pada Senin (23/5) sebelum terbang ke Jepang untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya. Pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese memenangkan pemilihan umum Sabtu, mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan konservatif.

Pemerintahan kiri-tengah Anthony Albanese menghadapi tantangan kebijakan luar negeri utama, termasuk hubungan yang semakin memburuk dengan China.

Perdana menteri baru itu mengatakan hubungan bilateral dengan Beijing “sulit.” Kedua negara telah mengalami ketegangan dalam beberapa tahun terakhir karena berbagai perselisihan geopolitik.

Beijing baru-baru ini menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon, sekutu tradisional Australia di Pasifik. Pakta itu telah memicu kekhawatiran akan ekspansionisme China yang lebih besar di wilayah tersebut. Partai Buruh menuduh pemerintahan konservatif ketika berkuasa mengabaikan negara tetangga Australia di Pasifik tersebut.

Wakil pemimpin Partai Buruh Richard Marles mengatakan kepada lembaga siaran Australian Broadcasting Corporation bahwa sifat kepemimpinan Beijing menciptakan kesulitan. “China tetap menjadi tantangan yang signifikan dan kami akan berusaha untuk terlibat di dunia secara profesional dan bijaksana,” tambahnya.

Hingga kini belum jelas apakah Albanese akan dapat membentuk pemerintahan mayoritas atau harus bekerja dalam koalisi dengan partai lain, seperti Partai Independen dan Partai Hijau. [lt/ab]