PM China akan Kunjungi Australia Pekan Ini

Perdana Menteri China Li Qiang (kiri) dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berjabat tangan saat upacara pembukaan Pameran Impor Internasional China (CIIE) ke-6 di Shanghai pada 5 November 2023. (Foto: AFP)

Perdana Menteri China, Li Qiang akan berkunjung ke Australia pada Sabtu, yang menjadi kunjungan pertama PM negara itu sejak 2017. Kunjungan ini dilakukan sebagai sebuah tanda peningkatan hubungan, kata PM Australia, Anthony Albanese pada Selasa.

Dalam kunjungan selama empat hari itu, Li akan berkunjung ke kota Adelaide, ibu kota Canberra, dan negara bagian yang kaya tambang, Australia Barat.

Kedua pemimpin akan bertemu dengan para pemimpin bisnis Australia dan China dalam pertemuan di Australia Barat, kata Albanese dalam penjelasan kepada media di Canberra.

China merupakan mitra dagang terbesar Australia, dengan ekspor sumber daya dan energi dari Australie mendominasi arus perdagangan.

BACA JUGA: PM Australia Tuduh Jet Tempur China Lakukan Tindakan yang 'Tak Bisa Diterima' 

Australia adalah pemasok terbesar bagi bijih besi ke China, sedangkan China adalah investor bagi proyek-proyek pertambangan Australia. Meskipun sejumlah investasi China belakangan ini dalam mineral kritis telah diblokir oleh Australia atas dasar kepentingan nasional.

Albanese mengatakan, investasi asing memiliki peran di Australia, dan itu dipertimbangkan berdasar kasus per kasus.

“Keterlibatan China, termasuk dengan sektor sumber daya, penting bagi pertumbuhan,” kata dia.

China mengenakan pembatasan perdagangan untuk produk pertanian dan mineral dalam sebuah sengketa diplomatik pada 2020, yang saat ini sebagian besar telah mereda.

Albanese mengatakan, dia menginginkan sejumlah hambatan perdagangan dengan China yang masih ada terkait lobster dan makanan laut dihapuskan.

BACA JUGA: Perusahaan Disprosium Australia Laporkan Kebocoran Data, Sehari Setelah Kepemilikan Saham China Diblokir

Dalam pertemuannya dengan Li pekan depan di Canberra, Albanese akan mengangkat kasus dari penulis Australia, Yang Hengjun yang diberikan penangguhan hukuman mati dalam dakwaan spionase pada Februari, begitu juga insiden bukan lalu dimana jet militer China menembakkan flare di dekat helikopter pertahanan Australia, yang oleh Albanese disebut berbahaya dan seharusnya tidak pernah terjadi.

“Menyambut PM China ke negara kita merupakan sebuah kesempatan bagi Australia untuk memajukan berbagai kepentingan kita dengan menunjukkan nilai-nilai nasional, kualitas rakyat kita dan kekuatan ekonomi kita,” kata dia.

“Australia terus mengupayakan hubungan yang stabil dan langsung dengan China, dengan dialog sebagai tiang utamanya,” tambah Albanese. [ns/ab]