Perdana Menteri China Li Keqiang melakukan lawatan ke empat negara Afrika, mengatakan negaranya merasa bertambah sulit bekerjasama dengan Afrika.
Lewat keterangan yang dikutip kantor berita resmi XINHUA hari Minggu, Li menghimbau perusahaan-perusahaan China mematuhi sepenuhnya hukum dan peraturan setempat, memandang mereka bertanggungjawab pada konsumen atas proyek dan barang dan bertanggungjawab kepada masyarakat setempat dan lingkungan hidup.
Menurut kantor berita XINHUA tahun lalu perdagangan China dengan Afrika mencapai 210 miliar dolar, dengan lebih dari 250 perusahaan China yang beroperasi di Afrika. Namun ada ketegangan seputar tuduhan-tuduhan bahwa ada konstruksi yang jelek dan tidak ada penghormatan pada undang-undang lapangan kerja serta berbagai undang-undang setempat lainnya.
Perdana Menteri Li mengatakan, perusahaan-perusahaan bertambah merasa payah, dan pemerintah China memandang isu-isu seperti itu dengan serius. Keempat negara yang dikunjungi adalah Ethiopia, Nigeria, Angola dan Kenya.
Menurut kantor berita XINHUA tahun lalu perdagangan China dengan Afrika mencapai 210 miliar dolar, dengan lebih dari 250 perusahaan China yang beroperasi di Afrika. Namun ada ketegangan seputar tuduhan-tuduhan bahwa ada konstruksi yang jelek dan tidak ada penghormatan pada undang-undang lapangan kerja serta berbagai undang-undang setempat lainnya.
Perdana Menteri Li mengatakan, perusahaan-perusahaan bertambah merasa payah, dan pemerintah China memandang isu-isu seperti itu dengan serius. Keempat negara yang dikunjungi adalah Ethiopia, Nigeria, Angola dan Kenya.