Perdana Menteri Denmark mengatakan pada Kamis (10/1) bahwa dia telah menghubungi Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyusul pernyataan Trump mengenai wacana mengambil kendali Greenland. Denmark mengatakan pernyataan Trump ditanggapi dengan serius.
Trump, yang akan mulai menjabat pada 20 Januari, pada Selasa (8/1), memberikan peringatan dengan menyatakan dirinya membuka peluang intervensi militer untuk mengambil alih Terusan Panama dan Greenland and menempatkan keduanya di bawah kendali Amerika.
Denmark mengatakan pihaknya terbuka untuk melakukan pembicaraan mengenai kepentingan Amerika di Arktik, tetapi Frederiksen bersikeras bahwa "Greenland adalah milik rakyat Greenland."
BACA JUGA: Rusia “Pantau” Situasi Greenland; Eropa Berhati-hati atas Pernyataan TrumpPara pemimpin Eropa juga mendukung kedaulatan pulau Arktik yang merupakan wilayah otonomi Denmark. Rusia telah menyuarakan keprihatinannya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen memanggil para pemimpin partai di parlemen Denmark, termasuk dua perwakilan Greenland, untuk menghadiri pertemuan pada Kamis untuk memberi penjelasan mengenai penanganan pemerintah terhadap peristiwa tersebut.
Hanya sedikit perincian yang muncul dari pembicaraan yang berlangsung dua jam tersebut. Namun, Frederiksen mengatakan kepada wartawan setelah itu bahwa kantornya telah menghubungi Trump meskipun keduanya belum berbicara.
"Kami telah mengusulkan adanya pembicaraan di antara kami. Saya kira tidak akan terjadi sesuatu yang konkret sampai presiden terpilih dilantik," ujarnya.
Dia menegaskan kembali bahwa dia tidak percaya Trump akan mencoba merebut Greenland dengan kekerasan.
"Kami percaya tidak ada alasan hal itu akan terjadi."
BACA JUGA: Fraksi Demokrat Pertanyakan 'Obsesi' Trump pada Greenland dan Terusan PanamaPersaingan antara Amerika Serikat, China dan Rusia kian meningkat di Kutub Utara, seiring dengan mencairnya es akibat perubahan iklim dan terbukanya jalur pelayaran baru.
Selain lokasinya yang strategis, Greenland, yang berupaya merdeka dari Denmark, memiliki cadangan mineral dan minyak dalam jumlah besar yang belum dimanfaatkan, meskipun eksplorasi minyak dan uranium dilarang.
Amerika Serikat memiliki pangkalan militer di barat laut Greenland.
Trump pertama kali mengatakan dia ingin membeli Greenland pada 2019 saat menjalani masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Tawaran Trump itu dengan cepat ditolak oleh Greenland dan Denmark. [ft/rs]