Perombakan Kabinet, Upaya PM India Dongkrak Kepercayaan Publik

  • Anjana Parischa

PM India, Manmohan Singh mengumumkan perombakan kabinet untuk memperbaiki citra pemerintahannya yang diguncang skandal korupsi (foto: dok).

PM India Manmohan Singh telah merombak kabinetnya untuk memperbaiki citra pemerintahannya, yang tercoreng skandal korupsi dan keluhan akan tata pemerintahan yang buruk.
Perubahan kabinet itu termasuk masuknya tujuh menteri senior dan 15 menteri muda baru. Bidang-bidang penting seperti minyak dan kebijakan luar negeri juga dirombak hari Minggu. Salah satu perubahan posisi terbesar adalah menteri luar negeri yang baru - Salman Khurshid, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri hukum.

Sebuah pesan tweet dari kantor perdana menteri mengatakan “jalan di depan penuh tantangan. Tapi ini adalah sebuah tim, yang saya harap akan dapat mengatasi tantangan itu. "

Tantangan terbesar di hadapan koalisi yang dipimpin partai Kongres itu adalah turunnya popularitas mereka. Koalisi itu berharap bisa memenangkan masa jabatan ketiga pada tahun 2014, namun kepercayaan publik terhadap pemerintahan Singh telah menurun drastis.

Paranjoy Guha Thakurta, pengamat politik independen di New Delhi mengatakan, "Ini adalah pemerintahan yang citranya telah tercoreng, bukan hanya karena persepsi bahwa mereka sangat korup, tetapi juga karena tidak mampu mengendalikan inflasi harga-harga makanan."

Perdana menteri Singh berharap wajah-wajah baru itu akan membantunya pulih dari tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kebijakan. Dia menyebutnya kombinasi antara menteri yang muda dan yang berpengalaman.

Namun, para pengecam mengatakan Singh gagal meredam kekhawatiran publik akan korupsi dengan dibentuknya kabinet baru itu. Misalnya, menteri luar negeri yang baru menghadapi tuduhan korupsi dalam organisasi amal yang dijalankan oleh keluarganya.

Singh juga berharap tim yang lebih muda akan memberikan dorongan baru ke dalam pemerintah dan menjawab kecaman yang menyebut menteri-menteri lebih tua yang dikeluarkan dari kabinetnya tidak merakyat di negara yang dua pertiga penduduknya berusia di bawah 35 tahun itu.

Para Menteri muda yang baru itu dekat dengan Rahul Gandhi, 42 tahun, putra Ketua Partai Kongres, Sonia Gandhi. Rahul Gandhi secara luas dinilai sebagai pewaris dan diperkirakan akan menjadi perdana menteri di masa mendatang, jika Partai Kongres memenangkan pemilu tahun 2014.

Namun Rahul Gandhi, yang sejak lama diperkirakan akan masuk ke dalam jajaran menteri senior dalam pemerintahan, tidak bergabung dalam daftar kementerian itu.

Perdana Menteri Singh mengatakan Gandhi ingin berkonsentrasi memperkuat partai Kongres menjelang pemilu. Ada juga spekulasi bahwa Gandhi mungkin akan menjadi ketua partai Kongres.

Pengamat politik Thakurta mengatakan Gandhi agaknya menjadi politisi peragu.

"Tindakannya tidak menyampaikan kesan bahwa ia serius membangun karir politik bagi dirinya sendiri, dan waktu akan membuktikan apakah ia dan rekan-rekannya dan mereka yang dekat dengannya akan mampu meningkatkan kinerja pemerintah atau memperbaiki citranya. Saya agak skeptis apakah dia akan mampu melakukannya," ujar Thakurta.

Tantangan langsung bagi Partai Kongres adalah pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan di dua negara bagian - Gujarat dan Himachal Pradesh - akhir tahun ini. Performa Partai Kongres yang baik akan mendorong popularitasnya menjelang pemilu tahun 2014, namun para pengamat mengatakan partai itu menghadapi oposisi yang berat.