PM India: Kasus Perkosaan Jangan Dipolitisasi

PM India Narendra Modi mendesak dihentikannya politisasi kasus perkosaan dalam pidato di New Delhi 11/6 (foto: dok).

PM baru India mendesak para legislator untuk berhenti mempolitisasi kasus perkosaan dan sebaiknya bekerjasama memastikan keselamatan perempuan.
Dalam pidato pertamanya hari Rabu (11/6), Narendra Modi mengatakan, menghormati dan melindungi perempuan harus menjadi prioritas 1,25 miliar penduduk negara itu.

Pidatonya disampaikan hanya beberapa pekan setelah dua remaja bersepupu diperkosa beramai-ramai dan dibunuh, dan kemudian tubuh mereka digantung di sebuah pohon di distrik Baduan, negara bagian Uttar Pradesh. Polisi tidak memperkarakan dan mengambil tindakan menyangkut kasus itu sampai penduduk desa melakukan protes.

Setelah pemerkosaan 28 Mei itu, berbagai politisi – termasuk Menteri Utama Uttar Pradesh, Akhilesh Yadhav, membuat pernyataan kontroversial menyangkut isu perkosaan. Ketika ditanya mengenai meningkatnya kasus perkosaan di negara itu, Yadhav menjawab kepada wartawan, “tapi Anda amankan, ya kan?”

Dan pekan ini, menteri dalam negeri negara bagian Maharashtra, R. R. Patil dilaporkan mengatakan, gambar-gambar tidak senonoh perempuan di iklan-iklan sebagai penyebab meningkatnya perkosaan. Seorang menteri India lain menyiratkan, perkosaan terjadi secara tidak disengaja.

Hari Rabu, PM Modi mengeluarkan pernyataan pertama mengenai isu itu sejak pemerkosaan dan pembunuhan kedua remaja itu dengan mengatakan para politisi mempermainkan martabat perempuan ketika mengeluarkan pernyataan-pernyataan mereka tersebut.