Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak hari Rabu (2/11) membela kebijakan pemerintah konservatif tentang imigrasi dan suaka, di tengah berbagai pertanyaan sengit kelompok oposisi dalam sesi tanya jawab pada perdana menteri, yang kedua sejak ia menjabat.
Sunak dan pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, bertikai tentang kebijakan suaka dan kontrol di perbatasan, di mana Starmer menuduh pemerintah menciptakan masalah saat yang kini menyelimuti Inggris.
“Partai Konservatif sudah berkuasa selama 12 tahun, dan sistem suaka jelas buruk. Jadi siapa lagi yang dapat dinilai bertanggung jawab selain mereka?,” kata Starmer.
Sunak menyindir dengan mengatakan Partai Buruh telah menentang setiap rencana yang diajukan pemerintah dalam hal imigrasi.
“Anda tidak dapat menyerang sebuah rencana jika Anda sendiri tidak punya rencana,” ujarnya.
Jumlah pencari suaka yang berusaha mencapai Inggris dengan perahu terus meningkat, dan sistem untuk mempertimbangkan aplikasi suaka telah melambat di tengah gejolak dalam pemerintahan konservatif, yang baru saja memilih perdana menteri ketiga dan sekaligus menteri dalam negeri ketiga tahun ini.
BACA JUGA: Rishi Sunak Dianggap Sebagai ‘Obamanya Inggris,’ Akuratkah?Bekas lapangan terbang di bagian tenggara Inggris, yang seharusnya menjadi pusat pemrosesan sementara bagi pendatang baru dan biasanya menghabiskan waktu pemrosesan selama 24 jam, kini telah dipindah ke akomodasi jangka panjang yang awalnya untuk menampung sekitar 1.600 orang, tetapi kini telah dihuni oleh 4.000 orang.
Kelompok-kelompok pengungsi mengatakan sebagian orang telah terjebak selama berminggu-minggu dan terpaksa tidur di tenda. Ada pula kasus difteri dan kudis.
Dalam sessi tanya jawab itu Sunak juga membahas perubahan keputusan sebelumnya untuk tidak menghadiri KTT Iklim PBB di Mesir. Kantor Perdana Menteri Inggris sebelumnya mengatakan akan melewatkan pertemuan yang dikenal sebagai COP27 dan dimulai hari Minggu mendatang (6/11).
Sunak mengutip “persoalan-persoalan domestik yang mendesak,” termasuk persiapan laporan anggaran pemerintah yang dijadwalkan berlangsung pada 17 November nanti.
Tetapi Sunak menegaskan kepada parlemen bahwa “tidak ada kemakmuran jangka panjang tanpa langkah serius mengatasi perubahan iklim, dan tidak ada keamanan energi tanpa investasi dalam energi terbarukan.” Ia juga menambahkan bahwa “ia masih akan menghadiri COP27 di Glasgow minggu depan untuk menyampaikan rencana membangun masa depan yang aman, bersih dan berkelanjutan.” [em/jm]